REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Lembaga survei Political Weather Stations (PWS) merilis hasil survei terbaru tentang kelayakan para menteri dan pejabat setingkat menteri pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin maju sebagai calon presiden 2024.
Tiga menteri Jokowi-Maruf masuk dalam tiga besar capres potensial 2024 yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Kepala KSP Moeldoko.
"Seandainya Pilpres 2024 hanya diikuti para menteri dan pejabat setingkat menteri berikut ini maka elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (40,5 persen) leading jauh atas para menteri lainnya," kata Peneliti Senior PWS, Mohammad Tidzi AM, dikutip dari Antara, Jumat (8/7/2022).
Menyusul di posisi kedua adalah Menparekraf Sandiaga Uno (15,4 persen), Kepala KSP Moeldoko (10,2 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (8,7 persen), dan Mensos Tri Risma Harini (7,5 persen).
Tidzi, menyebutkan ketika PWS menanyakan kepada responden terkait para menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang paling layak maju sebagai capres pada Pemilu 2024, ternyata bagian terbesar publik menyebut nama Prabowo Subianto, diikuti Sandiaga Uno, Moeldoko, Erick Thohir, dan seterusnya.
Sementara itu Menkopolhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendagri Tito Karnavian, dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan juga masuk daftar menteri yang layak nyapres pada 2024 nanti, namun elektabilitasnya tidak begitu signifikan.
Survei PWS dilaksanakan pada 15 sampai 28 Juni 2024 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1.420 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error +/- 2.6 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen penduduk pedesaan dan 40 persen penduduk perkotaan. Penentuan responden dalam setiap KK dilakukan dengan bantuan kish grid.