REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyatakan, pembangunan lapangan olahraga tertutup (Indoor Arena) menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam meningkatkan fasilitas olahraga.
Hal ini diungkapkan Erick saat meninjau pembangunan venue Piala Dunia Bola Basket 2023 di Senayan, Jumat (8/7). Rencananya, Indonesia akan menjadi salah satu tuan rumah gelaran Piala Dunia Bola Basket 2023 mendatang.
Pemerintah Indonesia pun telah membangun venue berstandar internasional untuk menggelar kejuaraan paling bergengsi bola basket internasional tersebut.
Dengan menggandeng BUMN di sektor konstruksi, Adhi Karya dan Nindya Karya, pemerintah membangun venue baru di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
Pembangunan yang perkirakan menelan biaya mencapai 639 miliar rupiah itu ditargetkan selesai pada akhir tahun ini tersebut dan memiliki kapasitas sekitar 16 ribu penonton. Nantinya, venue olahraga ini memiliki berbagai fungsi.
Selain menggelar pertandingan olahraga dalam ruangan, seperti bola basket dan hoki, indoor arena ini juga bisa menjadi arena pergelaran konser musik. Pun dengan berbagai fasilitas berstandar internasional, seperti tempat latihan dan alokasi tempat duduk untuk penyandang disabilitas.
Erick menyebut, pembangunan venue Olahraga tertutup indoor ini merupakan salah satu mimpi yang terlaksana dari masyarakat olahraga Indonesia, termasuk bola basket.
Indonesia, tutur Erick, sudah selayaknya memiliki lapangan olahraga tertutup berstandar internasional.
“Apabila pembangunan ini selesai, maka ini membuktikan negara serius, tidak hanya membangun olahraga tapi juga fasilitasnya. Event pembuka di arena ini juga sangat luar biasa, yaitu kejuaraan dunia bola basket. Ini sebagai upaya peningkatan olahraga nasional,'' ujar Erick kepada wartawan, Jumat (8/7).
Kendati begitu, Erick mewanti-wanti pembangunan indor arena ini juga harus diiringi dengan kemampuan untuk menjaga fasilitas tersebut. Masyarakat olahraga Indonesia diharapkan bisa ikut memberikan dukungan dan ikut menjaga fasilitas ini.
''Jangan sampai kita hanya pintar membangun, tapi gagal dalam merawat,'' kata Erick.
Tidak hanya itu, Erick juga berharap, pembangunan lapangan tertutup ini juga bisa meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap cabang olahraga yang dianggap kurang populer. Masyarakat diharapkan bisa memaksimalkan penggunaan fasilitas olahraga ini.