REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Formula 1 menyetujui sejumlah kecil peningkatan batas anggaran tahunan 140 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tim untuk membantu meringankan beban karena inflasi dan lonjakan biaya energi dan pengiriman. Perubahan itu diumumkan federasi otomotif internasional FIA menyusul pertemuan dengan komisi F1 di Grand Prix Austria dan disetujui sembilan dari 10 tim kompetitior.
"Tingkat inflasi yang meningkat cepat sejak akhir 2021 telah memengaruhi tim-tim Formula 1 dan adalah pendapat dari FIA dan Formula 1 bahwa hal ini menciptakan risiko pelanggaran terhadap regulasi finansial apabila tidak diambil tindakan," demikian pernyataan FIA di laman resminya.
FIA kemudian menyetujui indeksasi dengan tingkat terbatas 3,1 persen.Hal itu memperhitungkan ambang inflasi 3 persen yang sudah diatur diregulasi sehingga memungkinkan compounding mulai 2023. "Ini akan menjaga integritas jangka panjang dari regulasi finansial," kata FIA.
Komisi tersebut juga memutuskan lewat suara terbanyak untuk mengizinkan tes pramusim di luar Eropa pada tahun depan, empat hari sebelum balapan pertama di kalender. Peraturan yang berlaku saat ini mengatur tes diadakan di Eropa kecuali mayoritas tim sepakat untuk mengganti venue.
Dalam pertemuan itu dibahas juga soal arahan teknis untuk mengatasi porpoising yang telah memengaruhi mobil-mobil di awal musim. Komisi tersebut memutuskan untuk menunda penerapan arahan tersebut hingga Grand Prix Belgia pada 28 Agustus untuk memberi kesempatan tim melakukan pembenahan yang diperlukan terhadap pemasangan under-car plank dan skid. Komisi juga mengonfirmasi bahwa regulasi power unit 2026 hampir difinalisasi.