Ahad 10 Jul 2022 10:05 WIB

Dinkes: Kasus Covid-19 di Sumut Bertambah

Dinkes mencatat kasus positif Covid-19 di Sumut bertambah menjadi 155.257 kasus.

Calon penumpang antre untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara. Dinkes mencatat kasus positif Covid-19 di Sumut bertambah jadi 155.257 kasus
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Calon penumpang antre untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara. Dinkes mencatat kasus positif Covid-19 di Sumut bertambah jadi 155.257 kasus

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaporkan kasus harian Covid-19 di daerah ini bertambah 11 orang per 9 Juli 2022, sehingga akumulasinya naik menjadi 155.257 kasus.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sumut dr Nora Nasution mengatakan penambahan kasus baru Covid-19 itu didapat dari hasil pemeriksaan 1.798 spesimen yang dilakukan per hari ini.

Baca Juga

"Sehingga total akumulasi kasus Covid-19 di Sumut saat ini menjadi 155.257 kasus konfirmasi positif," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Medan, Sabtu (9/7/2022).

Sementara itu, untuk kasus kesembuhan Covid-19 bertambah dua orang, sehingga total menjadi 151.898 kasus sembuh. Kemudian, untuk kasus kematian akibat Covid-19 di Sumut nihil penambahan, sehingga totalnya masih bertahan di angka 3.259 orang.

Dengan demikian, total kasus aktif atau pasien yang tengah menjalani perawatan dan isolasi akibat Covid-19 saat ini berjumlah 100 orang. Ia mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

"Patuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement