REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengumumkan bantuan militer baru pada Ukraina. Bantuan terbaru AS untuk menghadapi invasi Rusia itu senilai 400 juta dolar.
Dalam siaran pers Departemen Luar Negeri AS, Ahad (10/7), Blinken memuji rakyat Ukraina yang melanjutkan perlawanan dengan berani dalam invasi Rusia yang tak sah dan tanpa provokasi. Blinken mengatakan AS salut dengan keberanian mereka dan akan selalu mendukung mereka.
"Berdasarkan pendelegasian wewenang dari Presiden, saya mengizinkan penarikan senjata dan peralatan kami dari inventori Departemen Pertahanan AS untuk pertahanan diri Ukraina yang kelima belas kalinya sejak 2021 senilai 400 juta dolar AS," kata Blinken dalam siaran pers tersebut.
"Dengan otoritas ini total bantuan militer AS pada Ukraina sejak Rusia menggelar invasi brutal, tanpa provokasi, skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari menjadi lebih dari 7,32 miliar dolar AS, termasuk 2,2 miliar dolar dalam beberapa pekan terakhir karena kami mempercepat bantuan untuk membantu Ukraina membela diri," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, pejuang Ukraina bertempur menahan pasukan Rusia di beberapa medan sekaligus. Gubernur Donetsk mengatakan Rudal yang menghantam barat daya Kota Kharkiv melukai tiga orang warga sipil. Tampaknya Rusia memfokuskan serangannya di Luhansk dan Donetsk. Dua provinsi itu bagian dari daerah industri Donbas yang dikuasai separatis pro-Rusia sejak awal perang.
Di aplikasi kirim pesan Telegram, Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan rudal Rusia menghantam Druzhkivka, kota yang berada di belakang garis depat pertempuran. Dilaporkan terdapat tembakan ke arah pusat pemukiman warga.
"(Pasukan Rusia) menembakan sepanjang garis pertempuran," kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai di Telegram.
Sementara, usai Pertemuan Menteri Luar Negeri G20, Amerika Serikat (AS) mendesak China bergabung dengan Barat untuk menentang invasi Rusia.