Rabu 24 Jul 2019 09:13 WIB

Mahasiswa Indonesia Raih Doktor Filsafat Islam di Turki

Ketua STIU Almujtama Pamengkasan itu meraih gelar doktor usai disertasinya diterima

REPUBLIKA.CO.ID, ISPARTA -- Akhmad Rofii Damyati berhasil meraih gelar doktor filsafat Islam dari Suleyman Demirel University, setelah disertasinya diterima oleh lima penguji dalam sidang tertutup Doktor bidang Filsafat Islam Suleyman Demirel University (SDU) di Isparta, Turki, Selasa (16/7). Ketua Pengurus Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Almujtama’ Pamekasan itu mengambil penelitian tentang naskah tulisan tangan (manuskrip) karya Muayyad bin Abi Bakar bin Ibrahim Akmaluddin An-Nahjuwani dengan nama buku Syarhul Isyarat wat Tanbihat.

Muayyad adalah ulama yang hidup di abad ke-14, pada masa keruntuhan Kesultanan Seljuk. Di awal penelitiannya Damyati sedikit pesimistis karena kajian manuskrip ini sebenarnya sukar apalagi membahas tentang filsafat Ibnu Sina yang dikenal tidak mudah untuk dipahami. Tapi dengan kesungguhan, kerja keras dan kesabarannya penelitian manuskrip ini rampung.

"Saya tahu bahwa melakukan penelitian manuskrip dan menulis dengan bahasa Turki

bukanlah hal yang mudah bagi mahasiswa internasional. Akan tetapi salah satu yang membuat saya salut adalah kesungguhan dan keistiqomahan Damyati dalam menyelesaikan penelitiannya," kata Prof Haluk Songur, dosen pembimbing Damyati.

Dalam sidang disertasinya Damyati berhadapan dengan lima dosen yang datang dari dalam dan luar kampus. Sidang itu berlangsung sekitar dua jam tiga puluh menit itu bagi Damyati cukup menegangkan lantaran menjadi penentu karir akademiknya.

Damyati dan semua yang berada di ruangan sidang terharu bahagia setelah mendengar juri sidang menyampaikan bahwa penelitian disertasinya diterima.

“Saya mengapresiasi tinggi terhadap penelitian manuskrip yang kamu lakukan ini. Nanti bisa menjadi kontribusi baru bagi dunia filasafat Islam khususnya. Meskipun, ada beberapa hal kecil yang perlu diperbaiki," kata Dr Eşref Altaş dosen di Istanbul Medeniyet University memberikan tanggapannya di akhir sidang.

Damyati berharap hasil karyanya ini dapat bermanfaat untuk khazanah keilmuan terutama kajian fisafat Paripatetik Islam. Peraih Beasiswa Pemerintah Turki 2013 ini juga bertekad untuk terus mengkaji dan mendalami khazanah keilmuan yang masih belum terkuak dengan sempurna, karena masih banyak manuskrip yang belum sampai ke khalayak ramai.

“Dengan hasil kajian ini semoga menjadi permulaan untuk beramal di bidang ilmu dan bagaimana mentransfer ilmu itu kepada umat," tutur Damyati.

PENGIRIM: Ridwan El-Mughomieru

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement