Senin 04 Mar 2019 15:59 WIB

Muslim Uighur Butuh Pertolongan bukan Tamparan

Putra Mahkota Arab Saudi yang mendukung tindakan Cina menambah pilu nasib Uighur

Pemandangan kota tua Uighur.
Foto: Uttiek M Panji Astuti
Pemandangan kota tua Uighur.

Di beberapa media nasional maupun internasional disebutkan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman mendukung pembangunan kamp konsentrasi untuk Muslim Uighur. Dia mengatakan bahwa tindakan Cina itu dapat dibenarkan.

Pernyataan putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman atas persetujuannya Untuk pembangunan kamp konsentrasi muslim uighur sungguh kenyataan yang sangat disayangkan, dan merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan.

Baca Juga

Kondisi muslim uighur yang penuh penderitaaan dan kezaliman yang membutuhkan belas kasih dan pertolongan dari saudara semuslim lainnya, justru tak di sangka bahwa para tokoh muslim sendiri membiarkan saudaranya menjadi mangsa kaum tak beriman, mendukung kezaliman yang mereka lakukan, lalu di manakah ikatan ukhwah Islamiyah yang seharusnya merekatkan kaum muslim di manapun mereka berada.

Tak ada lagi yang ada hanyalah sekat kepentingan yang membelenggu, menghalangi dan menciptakan batas imaji yang tebal, sehingga tak ada lagi kepedulian, keprihtinan, rasa persaudaraan, pembelaan terhadap perderitaan kaum muslim di belahan negara lain.

Kaum muslim yang seharusnya keras terhadap kaum tak beriman dan lemah lembut terhadap saudara muslim justr yang terjadi sebalik nya. Sungguh kondisi yang sangat memilukan, jeritan muslim uighur justru dibalas dengan tamparan. Ikatan Akidah yang melahirkan rekatan ukhwah Islamiyah telah dibenamkan dari benak kaum muslim, sehingga memunculkan sikap acuh tak acuh apatis terhadap penderitaan kaum muslim di negara lain.

Problematika semacam ini tak akan terselesaikan kecuali dengan solusi islam,yang lahir dari akidah yang benar dan lurus sehingga memunculkan  kembali rekatan ukhwah islamiyah, membangun ghiroh keislaman sehingga umat menyadari betapa penting nya penerapan syariat islam dalam semua segi kehidupan yang akan menghapus sekat-sekat nasionalisme penyebab perpecahan umat Islam.

Pengirim: Dian Ambarwati, Wonogiri

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement