REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 31 orang Bintara Noken atau Bintara Polri asal pengiriman Polda Papua dan Polda Papua Barat yang telah menjalani masa orientasi kedinasan di Polda Jawa Tengah menerima arahan dan pembekalan doktrin kepolisian dari Wakapolda Jatwa Tengah, Brigjen Abioso Senoaji. Para bintara putra daerah Papua ini sebelumnya telah melaksanakan penugasan magang pada Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah.
Akhir bulan Juli ini, ke-31 bintara Polri ini akan dikembalikan ke Papua dan Papua Barat untuk kemudian diterjunkan sebagai polisi aktif guna melayani masyarakat di daerah asal.
Usai memberikan arahan, Abioso mengatakan, para bintara menerima pembekalan tentang hakekat penugasan seorang Polri.
Sebagai putera terbaik tanah Papua yang terpilih untuk mengabdi sebagai anggota Polri, penting bagi mereka mendapatkan doktrin kepolisian. Sebab, profesi Polri bukan hanya sebagai ladang pengabdian kepada negara, tetapi juga merupakan ladang ibadah.
“Sehingga nantinya mereka juga harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan. Prinsip ini harus mereka bawa saat kembali bertugas melayani masyarakat di Papua,” kata dia.
Abioso menyampaikan harapan agar para bintara ini juga mampu menerapkan doktrin kepolisian saat bertugas di tanah kelahiran mereka di Papua. Mereka juga harus terus menyuarakan semangat persatuan sebagai sesama anak bangsa Indonesia.
Selama mengikuti masa orientasi kedinasan di Polda Jawa Tengah, banyak hal positif yang mereka peroleh selama di Jawa Tengah. Maka Abioso juga meminta agar tetap menjadi anggota Polri yang melayani masyarakat dan bukan sebaliknya.
“Ladang pengabdian yang sesungguhnya harus dapat dimanfaatkan dengan baik, mengingat masa dinas para bintara ini yang masih cukup panjang,” kata dia.
Kabag Kermadian Akpol, Kombes Jeremias Rontini selaku orang tua asuh para Bintara Noken menambahkan, ke-31 bintara asli Papua ini merupakan hasil didikan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Papua dan berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang berasal dari keluarga petani, buruh perkebunan maupun para pekerja kuli angkut.
“Tujuan pengiriman mereka untuk melaksanakan orientasi dinas atau magang di Polda Jawa Tengah untuk menggali pengalaman dan belajar berbagai ketrampilan kepolisian,” jelas Jeremias.
Salah seorang bintara, Bripda Esau menuturkan banyak pengalaman kemasyarakatan yang diperolehnya di Jawa Tengah. Termasuk ilmu dan pengetahuan kepolisian yang didapat selama magang sehingga akan menjadi bekal saat bertugas di Papua nanti.
Ia bahkan mengaku selama magang di Jawa Tengah hatinya tertambat pada seorang gadis di Surakarta. “Soal pacar saya bertekad jalan terus, meskipun saya harus kembali ke Papua,” kata Esau.