REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan kunci dari suksesnya pelayanan kesehatan di musim haji. Terlebih di penyelenggaraan haji di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Memang tenaga kesehatan menjadi kunci bagi kita, maka jargonnya di kita adalah mabrur, sehat, dan barokah, kuncinya ke sana.” kata Kunta dalam keterangan, Selasa (12/7/2022).
Sebelumnya, ia pernah mengatakan bahwa yang paling utama bagi petugas kesehatan adalah menjaga dan mengawal kesehatan jemaah. Hal tersebut terbukti dari pelayanan kesehatan baik di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), maupun di Pos Kesehatan (Poskes) Arafah, Poskes Satelit Muzdalifah, dan Poskes Mina.
Menurut Kunta, pihaknya juga telah menyiapkan dengan baik mulai dari obat obatan hingga alat kesehatan untuk operasional haji. Selain itu Sekjen juga menilai tim kesehatan sigap dalam menghadapi Armuzna. “Persiapan dari teman teman kesehatan untuk menghadapi gelombang kalau ada jemaah yang kelelahan maupun sakit (di Armuzna), ini saya lihat sangat luar biasa” ungkapnya.
Ia menilai pelayanan kesehatan haji dilaksanakan dengan baik. Namun proses evaluasi akan dilaksanakan sebagai upaya perbaikan untuk penyelenggaraan haji di tahun tahun berikutnya. Upaya evaluasi termasuk dari sisi pelayanan kesehatan, ketersediaan dan distribusi obat, pemanfaatan teknologi dan perlengkapan kesehatan. Selain itu juga evaluasi terhadap kondisi kesehatan jemaah sebelum menjalankan ibadah haji.“Termasuk bagaimana supaya benar benar jemaah dari tanah air sehat” kata dia.
Untuk itu pihaknya akan bersinergi dengan berbagai pihak, terutama dengan Kementerian Agama sebagai kepala PPIH Pusat, Pihak Arab Saudi dan Kementerian Lembaga terkait penyelenggaraan haji.