Kamis 14 Jul 2022 03:04 WIB

Pemkot Makassar Kembangkan UMKM di Lorong Wisata

Pemkot Makassar fokus dalam pengembangan UMKM di Lorong Wisata.

Seorang anak melintas di depan mural yang menghiasi salah satu lorong wisata di Makassar, Sulawesi Selatan. Pemkot Makassar fokus dalam pengembangan UMKM di Lorong Wisata.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Seorang anak melintas di depan mural yang menghiasi salah satu lorong wisata di Makassar, Sulawesi Selatan. Pemkot Makassar fokus dalam pengembangan UMKM di Lorong Wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Komunikasi dan Informasi memfokuskan pembinaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan pada sektor Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) yang berbasis digital dengan menghadirkan inkubator center dalam program lorong wisata.

"Inkubator center ini akan menjadi wadah bagi UMKM ada di lorong dan nantinya bisa mewadahi pengembangan UMKM berbasis digital," ujar Kepala Bidang Aplikasi Informasi dan Telematika Diskominfo Makassar, Jusman, saat diskusi publik di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan potensi pengembangan UMKM menjadi start up di lorong wisata menjadi cara baru membangkitkan ekonomi kerakyatan di masa pemulihan ekonomi nasional dampak pandemi Covid-19.

"Jadi masalah yang dihadapi pada UMKM kita, nanti dibantu di sini biar (inkubator) biar produknya bisa go on line," paparnya menjelaskan.

Oleh karena ini, ke depan Diskominfo Makassar mendukungnya melalui sistem aplikasi. Mulai dari infrastruktur hingga jaringan di lorong-lorong termasuk lorong wisata agar star-up ini bisa bermitra dengan UMKM yang terkendala pada penggunaan teknologi.

"Jadi kami akan menjembatani supaya UMKM dengan start up bisa bermitra dengan Diskominfo, selanjutnya disiapkan wadahnya untuk mengakomodir secara teknologi," tuturnya menekankan.

Sementara itu, pemilik Maulagi Food Pratiwi Quranita Maegaung dalam kesempatan itu berbagi pengalaman terkait dengan pengelolaan UMKM berbasis digital.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak takut memulai usaha. Sebab, usaha berbasis digital akan memiliki profit atau keuntungan yang jelas karena tersistem dengan baik.

"Alhamdulillah, selama memulai bisnis ini, saya merasa tidak mengalami kerugian, karena dalam sistem digital, konsumen harus membayar terlebih dulu sehari sebelum makanan itu diantarkan," ujar dia menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement