REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sebuah SD Negeri di Kabupaten Semarang memulai tahun ajaran baru kali ini tanpa seorang pun peserta didik baru, setelah tidak ada pendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) beberapa waktu lalu.
"Untuk tahun ini tidak ada peserta didik baru kelas I, karena memang tidak ada calon peserta didik yang mendaftar," ungkap Kepala Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 3, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Septina Ika Kardasih, Kamis (14/7/2022).
Menurutnya, ada beberapa penyebab hingga sekolahnya tidak mendapatkan peserta didik baru pada tahun ajaran kali ini. Salah satunya karena lokasi SD Negeri Sugihan yang relatif jauh dari permukiman warga.
Anak usia sekolah, katanya, cenderung mendaftar di sekolah yang dekat dengan rumah mereka. Terlebih di Desa Sugihan ini ada empat SD, tiga di antaranya SD Negeri dan satu SD swasta yang letaknya berada di tengah permukiman.
Hal itu berbeda dengan SD Negeri Sugihan yang lokasi bangunannya berada di wilayah pinggiran desa. Sehingga, minat calon peserta didik untuk mendaftar di SD Negeri Sugihan 3 memang terus mengalami penurunan.
Saat ini, jumlah peserta didik SD Negeri Sugihan 3 dari kelas II hingga kelas VI total hanya 30 anak. Jumlah rombongan belajar (rombel) di tiap- tiap kelas, berkisar lima hingga enam peserta didik.
"Kendati begitu, baik para guru maupun siswa tetap memiliki semangat yang besar untuk melaksanakan proses kegiatan belajar di sekolah," kata Ika.
Sementara itu, salah satu peserta didik kelas VI, Zulaika (12) mengaku tidak berkecil hati meski jumlah peserta didik di sekolahnya hanya sedikit. Dalam satu kelas hanya ada lima anak.
Menurutnya, situasi sekolah memang sepi, tidak seperti sekolah lainnya yang ada di Desa Sugihan. Tetapi ia mengaku situasinya lebih tenang dan kian nyaman untuk kegiatan belajar.
"Memang sepi tapi enak. Kalau bisa beberapa fasilitas sekolah yang rusak bisa segera diperbaiki, sehingga kegiatan di sekolah akan semakin menyenangkan," ungkapnya.