REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia Murray Watt memuji hubungan kerja sama Australia dan Indonesia khususnya di bidang pertanian. Pihaknya pun berkomitmen siap untuk membantu berbagai tantangan pertanian Indonesia.
Ia mengatakan, hubungan kedua negara di bidang pertanian lebih dari sekadar menangani wabah penyakit. Ada juga banyak aspek positif dari hubungan tersebut.
Watt mencontohkan Indonesia adalah pasar terbesar Australia kami untuk ekspor ternak hidup dan juga untuk gandum. Indonesia juga salah satu pembeli utama dari berbagai produk pertanian lainnya.
"Kami pikir kami dapat berperan dalam membantu Indonesia dengan beberapa tantangan pertaniannya, khususnya dalam ketahanan pangan." ujar Watt dalam kunjungannya ke Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Watt dan Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo pun sudah melakukan pembicaraan untuk meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang pertanian. "Jadi kami ingin terus membuka pintu bagi produsen pertanian dari Australia untuk memasok kebutuhan pangan Indonesia, dan juga, untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan lain yang ada," tuturnya.
Selain itu, dalam pertemuannya dengan Syahrul, Watt melakukan diskusi menyoal perubahan iklim. Sebab perubahan iklim sangat mempengaruhi bagi kelangsungan pertanian khususnya di Indonesia.
Australia pun memiliki tujuan untuk mengambil pendekatan yang jauh lebih ambisius dalam hal perubahan iklim, karena menurut Watt pengaruhnya terhadap pertanian diantara industri lainnya sangat besar. "Jadi saya pikir ada banyak ruang untuk kerja sama ke depan. Dan saya sangat senang dengan hubungan pribadi yang dapat saya bentuk dengan dua menteri yang saya temui hari ini," tukasnya.