Ahad 17 Jul 2022 22:25 WIB

Ilmuwan Deteksi Sinyal Radio Misterius dari Luar Angkasa Berdetak Seperti Jantung

Sinyal radio ini berdurasi 3 detik, seribu kali lebih lama dibanding rata-rata.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Sinyal misterius semburan radio cepat.
Foto: NRAO
Sinyal misterius semburan radio cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinyal radio baru dari luar angkasa menantang pemahaman para ilmuwan tentang fenomena misterius ini. Ilmuwan menemukan sinyal radio misterius yang cukup membingungkan.

Belum lama ini, ilmuwan menemukan ledakan radio cepat baru bernama FRB 20191221A dan repeater lain yang sangat langka. Kedipan radio yang diterima melintasi ruang intergalaksi berdurasi tiga detik, sekitar 1.000 kali lebih lama dari rata-rata.

Baca Juga

Semburan radiasi intensitas tinggi terjadi setiap 0,2 detik dalam jendela tiga detik ini adalah yang belum pernah terlihat dalam ledakan radio cepat. Deteksi dilakukan oleh detektor CHIME segera mengetahui bahwa mereka menemukan sesuatu yang sangat aneh.

“Itu tidak biasa,” kata astrofisikawan Daniele Michilli dari MIT Kavli Institute for Astrophysics and Space Research, dilansir dari Sciencealert, Kamis (14/7/2022).

“Tidak hanya itu sangat lama, berlangsung sekitar tiga detik, tetapi ada puncak periodik yang sangat tepat, memancarkan setiap sepersekian detik-boom-boom, boom- seperti detak jantung.”

Ledakan radio cepat adalah salah satu misteri kosmik yang paling menarik saat ini. Ledakan radio cepat adalah gelombang radiasi yang sangat kuat dalam panjang gelombang radio yang menyala dari ruang intergalaksi dalam waktu yang sangat singkat. Biasanya berdurasi milidetik. Dalam sekejap, ledakan itu memancarkan energi sebanyak 500 juta Matahari.

Semburan radio paling cepat menyala hanya sekali, dan tidak pernah terdengar lagi sejak itu. Semburan radio cepat tidak bisa diprediksi. Untuk mendeteksinya, ilmuwan berharap bahwa saat terjadi semburan itu, teleskop radio kebetulan sedang diarahkan ke arah yang benar. 

Ada peristiwa yang jauh lebih langka yakni sinyal berulang diterima dari satu titik di langit. Ini adalah ledakan radio cepat yang berulang. Karena semburan ini berulang, ilmuwan dapat mengarahkan teleskop ke langit dan mempelajari sinyal-sinyal tersebut secara lebih rinci.

Namun, tidak jelas apakah mekanisme yang sama bertanggung jawab atas semua ledakan radio cepat. Mereka dapat bervariasi dalam intensitas, panjang gelombang, polarisasi dan dispersi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement