REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono memastikan dari seluruh korban, yaitu 10 korban yang meninggal dunia dan 5 yang dalam perawatan. Kemudian juga dipastikan seluruh korban akan mendapatkan santunan, sebagai tanggung jawab Jasa Raharja. Saat ini pihakmya sedang dilakukan pendataan, identifikasi terlebih dahulu.
“Dan yang meninggal dunia 10 ini kami harapkan setelah identifikasi, di bawah 24 jam kita akan serahkan santunan ke seluruh korban atau keluarga korban, atau ahli waris. Insya Allah kita akan selesaikan di 24 jam,” ujar Rivan di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/7).
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan permohonan maaf dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki milik Pertamina di Jalan Alternatif Transyogi Cibubur, sekitar pukul 15.29 WIB. Dikatakan, saat ini korban kecelakaan truk tangki dengan nomor polisi B 9598 BEH sedang ditangani.
“PT Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab atas peristiwa kecelakaan yang terjadi dan mengupayakan penanganan maksimal pada seluruh korban,” ujar Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, dalam keterangannya, Senin (18/7).
Adapun penyebab kecelakaan yang sampai saat ini telah menewaskan delapan orang itu sedang diinvestigasi bekerjasama dengan aparat yang berwajib. Namun demikian, Eko menegaskan kecelakaan maut beruntun itu tidak akan mengganggu pasokan bahan bakar minyak (BBM).
“Pertamina juga memastikan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tidak mengalami kendala,” tutup Eko.