REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum. Berbagai faktor bisa menjadi penyebab penyakit ini, mulai dari usia, ras, obesitas dan riwayat keluarga. Studi baru menemukan mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di European Urology, mengambil darah dari 12 ribu orang selama tahun 1980-an dan 1990-an. Data juga dikumpulkan dari para peserta mengenai berbagai aspek gaya hidup mereka.
Peneliti menemukan pria yang memiliki risiko genetik lebih besar terkena kanker prostat, namun menerapkan pola hidup sehat, ternyata bisa mengurangi risiko kanker prostat fatal sebesar 45 persen.
"Semua pria harus didorong untuk terlibat dalam mempertahankan gaya hidup sehat mengingat manfaat yang dihasilkan. Bagi pria dengan peningkatan risiko genetik kanker prostat, memiliki gaya hidup sehat mungkin sangat penting," ujar penulis terkait Anna Plym, PhD, dari Divisi Urologi Brigham, seperti dilansir dari laman EatThis NotThat, Selasa (19/7/2022).
Dari faktor-faktor yang mereka pelajari, menjaga berat badan yang sehat dan melakukan latihan fisik secara teratur, serta tidak merokok, tampaknya menjadi faktor yang paling penting. "Saya menemukan penelitian ini cukup mencerahkan, tetapi mengingat pemahaman saya tentang gaya hidup sehat, tidak terlalu mengejutkan," tambah ahli diet klinis senior UCLA Medical Center, Asisten profesor UCLA Fielding School of Public Health, dan penulis Recipe For Survival, Dr Dana Ellis Hunnes, PhD, MPH, RD.
Menurutnya, aspek yang paling mengejutkan bagi kebanyakan orang adalah seberapa banyak diet berperan dalam risiko kanker, terutama risiko kanker yang diturunkan. "Juga bagaimana pola makan dan gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko itu secara signifikan," kata Hunnes.
Hunnes menjelaskan, diet sehat dapat menurunkan risiko kanker prostat yang fatal karena ada banyak makanan daging olahan, makanan olahan atau gula yang mempengaruhi kadar hormon testosteron atau estrogen dan lainnya.
Di luar itu, kanker tertentu, termasuk kanker prostat, dipengaruhi oleh kadar hormon. Hal ini menjelaskan mengapa pria yang minum susu sapi tingkat tinggi (yang mengandung estrogen alami), berisiko lebih besar terkena kanker prostat daripada pria yang menghindari susu sapi atau yang berbasis tanaman.
Sementara, makanan spesifik yang dirujuk dalam hasil penelitian yang dapat menurunkan risiko kanker prostat adalah tomat dengan tingkat likopen yang tinggi. Tomat ini terbukti membantu menurunkan risiko kanker prostat karena kandungan antioksidan dan fitonutrien.
"Selain itu, ikan juga dapat menurunkan risiko kanker prostat karena lemak tak jenuh ganda yang sehat, yang juga bisa kita dapatkan dari sumber tanaman termasuk ganggang," jelas Hunnes.
Di sisi lain, daging olahan dikenal sebagai makanan inflamasi yang meningkatkan TMAO dan IGF-1, yang merupakan faktor pertumbuhan seperti insulin. Hal ini dapat mempengaruhi hormon lain dalam tubuh karena semuanya saling berhubungan.
"Itu sebabnya makan daging olahan, meningkatkan peradangan dan hormon tertentu. Juga dapat meningkatkan risiko kanker tertentu," ujar Hunnes.