Jumat 22 Jul 2022 00:29 WIB

In Picture: Peragaan Tari Raego

Tari Raego dimainkan secara berpasang-pasangan dan melingkar..

Red: Mohamad Amin Madani

Warga memperagakan gerakan tari raego (raigo atau rego) saat peresmian rumah adat Bantaya di Desa Bora, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (21/7/2022). Tari yang dimainkan secara berpasang-pasangan dan melingkar itu digelar pada setiap ritual-ritual adat dan diiringi dengan syair panjang tradisional menggunakan bahasa Uma Tua yang kini tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari-hari. (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

Warga memperagakan gerakan tari raego (raigo atau rego) saat peresmian rumah adat Bantaya di Desa Bora, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (21/7/2022). Tari yang dimainkan secara berpasang-pasangan dan melingkar itu digelar pada setiap ritual-ritual adat dan diiringi dengan syair panjang tradisional menggunakan bahasa Uma Tua yang kini tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari-hari. (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

Warga memperagakan gerakan tari raego (raigo atau rego) saat peresmian rumah adat Bantaya di Desa Bora, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (21/7/2022). Tari yang dimainkan secara berpasang-pasangan dan melingkar itu digelar pada setiap ritual-ritual adat dan diiringi dengan syair panjang tradisional menggunakan bahasa Uma Tua yang kini tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari-hari. (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,SIGI -- Warga memperagakan gerakan tari raego (raigo atau rego) saat peresmian rumah adat Bantaya di Desa Bora, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (21/7/2022).

Tari yang dimainkan secara berpasang-pasangan dan melingkar itu digelar pada setiap ritual-ritual adat dan diiringi dengan syair panjang tradisional menggunakan bahasa Uma Tua yang kini tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari-hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement