Senin 25 Jul 2022 05:39 WIB

KKN Mahasiswa di Sukabumi Dorong Warga Bangkit dari Pandemi

Mahasiswa yang KKN ini diharapkan memberikan dampak positif bagi warga.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sukabumi menjadi momen untuk menggerakkan warga agar bangkit dari dampak pandemi. Hal ini dilakukan agar warga bisa memulihkan roda perekonomian maupun bidang lainnya.
Foto: istimewa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sukabumi menjadi momen untuk menggerakkan warga agar bangkit dari dampak pandemi. Hal ini dilakukan agar warga bisa memulihkan roda perekonomian maupun bidang lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sukabumi menjadi momen untuk menggerakkan warga agar bangkit dari dampak pandemi. Hal ini dilakukan agar warga bisa memulihkan roda perekonomian maupun bidang lainnya.

Semangat ini mengemuka dalam pelepasan KKN sebanyak 630 mahasiswa Institut Madani Nusantara (IMN) Kota Sukabumi, Ahad (24/7/2022). '' Peserta yang mengikuti pembekalan KKN sebanyak 630 orang yang akan disebar di 25 kecamatan di Kabupaten Sukabumi mulai Surade sampai Kecamatan Sukabumi dan Cicurug,'' ujar Rektor IMN Prof H Endin Nasrudin.

Baca Juga

Menurut dia, mahasiswa yang KKN ini diharapkan memberikan dampak positif bagi warga. Terutama dalam memberikan semangat agar warga bangkit dari dampak pandemi.

Endin menuturkan, para mahasiswa akan menjalani KKN selama 40 hari. Selama rentang waktu tersebut diharapkan bisa maksimal memberikan yang terbaik kepada warga dengan berbagai program.

Di sisi lain Endin menuturkan, nama kampus IMN sebelumnya adalah STAI Sukabumi. Perubahan nama ini berdampak pada penerimaan mahasiswa baru yang sebelumnya 500 orang dan ketika berubah naik menjadi 960 orang.'' Apresiasi kepada IMN yang melepas sebanyak 630 mahasiswa untuk KKN yang disebar ke berbagai daerah,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi yang hadir dalam pembekalan KKN di IMN. Ia berharap dalam KKN mahasiswa mampu memberikan edukasi kepada warga dan jadi jembatan informasi antara pemerintah dengan warga.

Sehingga, ketika ada masalah di masyarakat dengan cepat dapat disampaikan kepada pemerintah. Intinya KKN memberikan edukasi ke warga, terlebih dalam kondisi seperti saat ini

KKN kata Fahmi merupakan salah satu tahapan yang wajib dilaksanakan mahasiswa sebelum resmi menyandang gelar kesarjanaan. Hal ini karena para sarjana yang disiapkan tidak hanya memiliki kemampuan akademik tapi kemampuan utuh terkait sosial kemasyarakatan.'' Kemampuan sosial kemasyarakatan ini yang dibutuhkan, karena di masyarakat akan lebih lama mengalami ujian dibandingkan belajar di kelas,'' kata Fahmi.

Sebab ketika selesai sarjana akan banyak ujian baru karena belajar memahami kondisi masyarakat. Itulah sebabnya kata Fahmi, peserta KKN dapat memaksimalkan waktu 40 hari dengan sebaik mungkin dalam mempelajari dinamika sosial masyarakat. Jadi mari memahami dan menggali serta berupaya simpati dan empati dengan kondisi masyarakat saat ini.

Ke depan lanjut Fahmi ada tantangan berupa pelibatan teknologi akan mengurangi pelibatan manusia dalam berbagai sektor. Sehingga diperlukan kesiapan dalam menghadapinya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement