REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda pasti pernah mendengar orang mengatakan Tembok Besar China dapat dilihat dari luar angkasa. Apakah itu benar? Mungkinkah melihat struktur buatan manusia dari luar atmosfer Bumi?
Untuk menjawab pertanyaan itu, pertama-tama kita perlu mendefinisikan di mana atmosfer bumi berakhir dan luar angkasa dimulai. Atmosfer Bumi berakhir di Garis Kármán.
Nama Garis karman diambil dari nama fisikawan Theodore von Kármán. Batasan ini secara luas dianggap sebagai batas antara Bumi dan ruang angkasa. Biasanya, garis itu didefinisikan sebagai 100 kilometer di atas permukaan Bumi.
Jadi, apa yang bisa dilihat dari jarak sejauh itu? Pada hari yang cerah, apakah seseorang di jalur Kármán dapat melihat Tembok Besar China atau Piramida Agung Giza, misalnya?