REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Hyundai adalah satu pabrikan yang cukup agresif dalam melakukan terobosan. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan mobil terbang.
Dikutip dari Car and Driver pada Senin (25/7/2022), pengembangan flying car itu dilakukan oleh anak perusahaan Hyundai yang bernama Supernal. Mobil terbang yang dikembangkan hadir sebagai konsep kendaraan listrik dalam format electric vertical takeoff and landing (eVTOL).
Konsep intra-city air shuttle itu telah diperkenalkan lewat ajang Farnborough International Airshow. Agar bisa jadi kendaraan yang ringan, mobil terbang berkapasitas lima orang ini menggunakan struktur body berbahan forged carbon fiber.
Di satu sisi, agar bisa hadir sebagai kendaraan yang ramah lingkungan, Supernal menghadirkan kendaraan ini dengan materaial recyclable carbon fiber, reinforced thermoplastic, plant-based leather, dan recycled plastic fabric.
Untuk tahap awal, kendaraan ini akan menyasar pasar Amerika dan Eropa. Rencananya, mobil terbang ini akan diluncurkan pada 2028.
Pengembangan mobil terbang ini sekaligus menunjukan bahwa pasar flying car terlihat sangat menjanjikan. Tak heran, banyak perusahaan lain termasuk start up yang juga ikut melakukan pengembangan serupa.
Start up asal China bernama Xpeng merupakan salah satu usaha rintisan yang ikut terjun dalam inovasi tersebut. Dikutip dari Drive, Xpeng telah merancang sebuah mobil listrik yang bisa terbang dan telah siap untuk menjalani tahapan uji coba. Rencananya, produk itu akan diluncurkan pada 2024 dengan harga sekitar Rp 2,1 miliar.
Mobil terbang itu sendiri dikembangkan dengan basis mobil listrik dari Xpeng yang bernama P7. Produk tersebut kemudian dimodifikasi sedemikian rupa oleh pabrikan yang berbasis di Guangzhou tersebut sehingga mampu hadir sebagai mobil terbang.
Pengembangan ini sendiri merupakan lanjutan dari mobil konsep yang pernah dipamerakan oleh Xpeng. Tahun lalu, pabrikan tersebut sempat memamerkan konsep mobil terbang dengan nama Xpeng Voyager X2.