REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan, akan sekali lagi secara drastis memotong pasokan gas ke Uni Eropa (UE) melalui pipa utamanya. Itu karena pekerjaan pemeliharaan.
Gazprom mengatakan, menghentikan turbin lain di pipa Nord Stream 1 akan memangkas produksi gas harian menjadi 20 persen. Sekaligus mengurangi separuh dari tingkat pasokan saat ini.
Pemerintah Jerman mengatakan, tidak ada alasan teknis untuk membatasi pasokan gas. Kemungkinan akan mempersulit beberapa negara UE dalam mengisi kembali cadangan gas mereka sebelum musim dingin.
Pipa Nord Stream 1, yang memompa gas dari Rusia ke Jerman, telah berjalan jauh di bawah kapasitas selama berminggu-minggu, dan benar-benar ditutup untuk istirahat pemeliharaan 10 hari awal bulan ini. Rusia memasok 40 persen kebutuhan gas UE pada tahun lalu, dan UE menuduh Rusia menggunakan energi sebagai senjata.