Kamis 11 Jul 2024 19:34 WIB

Setelah Saudi, Giliran Cina Gertak NATO: Jangan Bikin Kacau di Asia!

Cina mendukung anggapan Rusia bahwa ekspansi NATO merupakan ancaman bagi Rusia.

 Tentara Pembebasan Rakyat, angkatan bersenjata Cina saat merayakan hari jadinya pada 30 Juli 2017.
Foto: Reuters
Tentara Pembebasan Rakyat, angkatan bersenjata Cina saat merayakan hari jadinya pada 30 Juli 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menuding Cina berperan membantu Rusia menyerang Ukraina. Beijing meradang dan mengatakan kepada aliansi tersebut untuk tidak membawa kekacaua ke Asia.

Pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri tersebut muncul sehari setelah NATO menyebut Cina sebagai “pendukung yang menentukan” perang Rusia melawan Ukraina. Pada Februari 2022, Rusia menyerang Ukraina dengan tudingan bahwa NATO hendak menguatkan kehadiran di negara tetangganya itu.

Baca Juga

“NATO membesar-besarkan tanggung jawab Cina terhadap masalah Ukraina adalah hal yang tidak masuk akal dan memiliki motif jahat,” kata juru bicara Kemenlu Cina Lin Jian pada konferensi harian dilansir Associated Press, Kamis (11/7/2024). Dia menegaskan bahwa Cina memiliki sikap yang adil dan obyektif terhadap masalah Ukraina.

Cina telah memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa terkait perang di Ukraina, dan menolak mengutuk invasi Rusia atau bahkan menyebutnya sebagai tindakan agresi untuk menghormati Moskow. Perdagangannya dengan Rusia telah meningkat sejak invasi tersebut, setidaknya mengimbangi dampak sanksi Barat.

NATO, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada pertemuan puncak di Washington, mengatakan Cina telah menjadi penggerak perang melalui “kemitraan tanpa batas” dengan Rusia dan dukungan skala besarnya terhadap basis industri pertahanan Rusia.

photo
Presiden Tiongkok Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara penandatanganan di Beijing, Tiongkok, pada Kamis, 16 Mei 2024. - (Sergei Bobylev via AP)

Lin mengatakan perdagangan Cina dengan Rusia adalah sah dan masuk akal serta berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia.

Dia mengatakan “apa yang disebut keamanan” oleh NATO mengorbankan keamanan negara lain. Cina mendukung anggapan Rusia bahwa ekspansi NATO merupakan ancaman bagi Rusia.

Cina telah menyatakan keprihatinannya mengenai hubungan NATO yang semakin berkembang dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan mengirim para pemimpin atau wakilnya ke KTT NATO pekan ini.

“Cina  mendesak NATO untuk…berhenti mencampuri politik dalam negeri Cina dan mencoreng citra Cina serta tidak menciptakan kekacauan di Asia-Pasifik setelah menciptakan kekacauan di Eropa,” kata Lin.

Latihan di Belarus... baca halaman selanjutnya

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement