REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan kesehatan memiliki peran yang krusial dalam kehidupan masyarakat. Diagnosis yang akurat oleh dokter sangat diperlukan demi menentukan strategi yang tepat dalam perawatan atau pengobatan pasien.
Selain mengandalkan pengetahuan dan pengalaman, diagnosis dokter kini juga bisa dibantu oleh teknologi. Hal ini pun diakomodasi oleh PT Meditech Limasindo Plus lewat pengembangan aplikasi bernama Meditech+.
CEO PT Meditech Limasindo Plus, Renville Rizanul, mengatakan, aplikasi yang dibekali dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ini didesain untuk menunjang kinerja dokter di rumah sakit. "Dengan aplikasi ini, rumah sakit bisa meningkatkan layanannya secara optimal. Karena, dokter bisa melakukan diagnosis secara lebih akurat dan lebih cepat," kata Renville dalam peluncuran Meditech+ di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Aplikasi ini bisa membantu diagnosis karena mengandalkan AI untuk melakukan pengolahan data pasien. Sejumlah data yang diolah, di antaranya data detak jantung, tekanan darah, dan saturasi oksigen.
Selanjutnya, data lain yang juga diolah adalah data terkait keluhan yang dialami pasien. Selain mengandalkan data tersebut, Meditech+ juga menentukan rekomendasi dengan mempertimbangkan riwayat kesehatan pasien. Sehingga, aplikasi akan bisa melakukan pengolahan data secara holistik.
Setelah seluruh data itu diinput oleh dokter, aplikasi akan memberikan rekomendasi terapi yang perlu dilakukan untuk menentukan strategi perawatan yang diperlukan pasien. Sebagai rangkaian dari mewujudkan perawatan kesehatan yang holistik, Meditech+ juga sekaligus bisa melakukan pengukuran keberhasilan dari pengobatan yang dilakukan.
"Diagnosis yang diberikan komprehensif. Jadi, aplikasi ini juga bisa melakukan prediksi penyakit, hingga membantu pasien mencegah penyakit yang lebih parah," kata Renville melanjutkan.
Bahkan, agar selalu mutakhir, aplikasi ini juga melakukan diagnosis berdasar beragam jurnal kesehatan terbaru. Namun, ia menekan kan, aplikasi yang ditanamkan dalam tablet di rumah sakit rekanan ini dihadirkan bukan untuk menggantikan dokter, tapi untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis. "Keputusan tetap berada di tangan dokter," ujar dia.
Aplikasi ini kini digunakan oleh Radjak Hospital. Head of Corporate Secretary PT Indo Husada Utama (Radjak Group), Ratu A Handayani, mengatakan, aplikasi ini diterapkan di enam jaringan Radjak Hospital yang berlokasi di Salemba, Cikarang, Cibitung, Purwakarta, Cileungsi, dan Cengkareng.