REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sakit kepala migrain merupakan jenis sakit kepala yang berdenyut dan kerap muncul tanpa tanda peringatan. Kemunculan migrain bisa terbagi ke dalam empat tahapan. Keluhan pada tiap tahapan ini dapat diringankan dengan cara yang berbeda.
Menurut American Migraine Foundation (AMF), keempat tahap migrain adalah prodrome, aura, headache, dan postdrome. Berikut ini adalah cara menangani migrain di masing-masing tahap tersebut, seperti dilansir HealthDigest, Selasa (26/7/2022).
Tahap Prodrome
Tahap prodrome dimulai sejak beberapa jam hingga beberapa hari sebelum serangan terjadi. Beberapa gejala yang muncul pada tahap prodrome adalah mudah marah, lelah, mengidam makanan tertentu, otot kaku, moody, sulit tidur, dan sensitif terhadap cahaya atau suara.
Pada tahap ini, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan migrain. Sebagian dari cara tersebut adalah mengonsumsi obat atau melatih teknik perilaku.
Tahap Aura
Tak semua penderita migrain akan mengalami tahap aura. Hanya sekitar sepertiga orang yang mengalami tahap ini sebelum serangan migrain terjadi. Pada tahap aura, penderita bisa mengalami keluhan seperti pandangan kabur, kehilangan penglihatan, serta melihat sinar terang atau pola geometris pada salah satu atau kedua mata.
Tahap aura biasanya berlangsung singkat, sekitar 5-60 menit. Aura merupakan peringatan bahwa serangan migrain kemungkinan akan terjadi. Ketika mengalami aura, coba untuk berbaring di ruang yang gelap dan sunyi untuk menghentikan rasa sakit. Obat pereda nyeri yang bisa dibeli secara bebas atau obat yang diresepkan oleh dokter juga bisa membantu.
Tahap Headache
Pada tahap ini, penderita akan merasakan nyeri pada salah satu atau kedua sisi kepala. Rasa nyeri yang muncul bisa sangat berat dan berlangsung selama beberapa jam hingga hari. Terkadang, nyeri yang muncul sangat ekstrim hingga menghambat aktivitas sehari-hari.
Selain rasa sakit kepala yang berat, pada tahap ini penderita juga bisa mengalami beberapa gejala lain. Sebagian di antaranya adalah kecemasan, sensitif terhadap cahaya dan suara, serta mual.
Di tahap ini, penggunaan obat pereda nyeri bisa membantu. Namun terkadang, berbaring di tempat yang gelap dan sunyi, sambil berusaha rileks dengan mengaplikasikan kompres dingin di kepala atau leher juga bisa membantu. Meditasi, pijat, dan minum air putih atau teh jahe bisa membantu meredakan nyeri.
Tahap Postdrome
Pada tahap ini, rasa sakit kepala telah mereda. Akan tetapi, gejala lelah, seperti akan pingsan, atau sulit berkonsentrasi masih berlangsung. Sekitar 80 persen orang yang mengalami serangan migrain akan memasuki tahap ini.
Di tahap ini, coba usahakan untuk menghindari pemicu migrain agar tak terjadi serangan lanjutan. Pada tahap ini, penderita sebaiknya merelaksasi diri, bermeditasi, atau menghindari situasi yang memicu stres.