REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengapresiasi Baim Wong karena batal untuk mengambil Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas Citayam Fashion Week (CFW). Menurut Riza, memang sudah semestinya tempat dan kegiatan tersebut dimiliki oleh publik bukan orang per orang sehingga keputusan swasta untuk mengklaim gelaran tersebut sedikit keliru.
"Saya pribadi juga menyampaikan di awal bahwa tempat (dan kegiatan) itu punya publik, punya warga, punya kita semua, jangan ada yang klaim," ujar Riza.
Namun, Riza mengapresiasi niat Baim Wong yang ingin membantu memajukan kegiatan tersebut, akan tetapi menurutnya langkah mematenkan CFW dan menjadi milik pribadi merupakan cara yang salah.
"Mungkin baik, saya kira bagus ingin membina, membantu, dan tidak ada kepentingan Baim Wong untuk menguasai, justru karena dia mengerti, ingin membantu itu sesuatu yang baik. Beliau mungkin caranya dengan mengurus HAKI-nya yang sebetulnya tidak perlu diurus HAKI-nya," kata dia.
Menurut Riza, langkah terbaik yang bisa dilakukan Baim Wong selanjutnya, adalah terus membina para remaja yang terkenal dengan singkatan "Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok" (SCBD) menuju ke arah yang lebih baik dan produktif. "Terus aja turun bina, bimbing. Saya berterima kasih Baim Wong dan istri yang membantu anak-anak, mari kita bimbing anak-anak kita, adik-adik kita jadi lebih baik," ujar Riza.
Sebelumnya, Baim Wong dan Paula Verhoeven mendaftarkan Citayam Fashion Week (CFW) ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas nama perusahaannya PT Tiger Wong Entertainment. Langkah inimendapatkan berbagai macam tanggapan dari masyarakat yang cenderung mengkritik.
Seusai mendapat kritikan dari berbagai kalangan, akhirnya Baim Wong menyampaikan permintaan maafnya karena telah mendaftarkan CFW lewat perusahaan miliknya ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) sehingga Baim memilih melepas CFW tersebut.