Rabu 27 Jul 2022 20:48 WIB

Penjelasan Mengapa Keutamaan Shalawat dan Istighfar atau Minta Ampunan Begitu Besar?

Shalawat dan istighfar merupakan amalan yang disukai Allah SWT

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi shalawat dan istighfar merupakan amalan yang disukai Allah SWT
Foto: smileyandwest.ning.com
Ilustrasi shalawat dan istighfar merupakan amalan yang disukai Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, — Salah satu yang menjadi elemen penting dalam berdoa dan berdzikir adalah Istighfar dan shalawat, yang mana keduanya tidak bisa dipertentangkan. 

Salah satu yang menjadi elemen penting dalam berdoa dan berdzikir adalah Istighfar dan shalawat, yang mana keduanya tidak bisa dipertentangkan. 

Baca Juga

Terdapat berbagai kisah tentang keajaiban dan keutamaan istighfar. Di antaranya kisah yang dituturkan oleh Syekh Ma’ruf al-Karkhi dengan sanad dari sahabat Anas ibnu Malik dan Ibnu Umar radhiyahhu anhu.

Kisah ini dinukilkan Fuad Abdurrahman, dalam “Hikayat Kejaiban Istighfar dan Shalawat Nabi”, diceritakan dalam sebuah riwayat sebagai berikut: 

قال رجل للنبي صلى الله عليه وآله: يا رسول الله علمني عملا لا يحال بينه وبين الجنة، قال صلى الله عليه وآله  لا تغضب، ولا تسأل الناس شيئا، وارض للناس ما ترضى لنفسك، فقال: يا رسول الله زدني قال: إذا صليت العصر فاستغفر الله سبعا وسبعين مرة تحط عنك عمل سبع وسبعين سيئة، قال: مالي سبع وسبعون سيئة، فقال له رسول الله: فاجعلها لك ولأبيك قال: مالي ولأبي سبع وسبعون سيئة؟ فقال له رسول الله صلى الله عليه وآله: اجعلها لك ولأبيك ولأمك

“Suatu waktu ada seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah SAW , kemudian dia bertanya, “Ya Rasulullah, tunjukkanlah padaku amalan yang menjadikanku masuk surga karenanya.” 

Rasulullah SAW kemudian menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu lantas bertanya lagi, “Bagaimana jika aku tidak mampu (menahan amarah) ya Rasulullah.” 

Rasulullah SAW menjawab, “Hendaklah engkau beristighfar setelah sholat Ashar 70 kali, maka terampuni dosamu selama 70 tahun.” 

“Bagaimana jika aku tidak sampai melakukan dosa selama 70 tahun?” ujar lelaki  itu. Rasulullah menjawab, “Maka, diampuni dosa-dosa ibumu.” 

Seorang mujaddid abad 20, Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi menyatakan bahwa shalawat kepada Nabi Muhammad SAW juga merupakan bagian dari istighfar itu sendiri. 

Jika kita mengamalkan dzikir dengan istighfar dan shalawat sebanyak-banyaknya, maka berbagai keajaiban pun akan datang.

Fuad Abdurrahman mengupas tentang makna dzikir, dzikir yang disukai Allah, serta mengajak orang-orang yang beriman untuk selalu berdzikir kepada Allah SWT. Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah SAW bersabda:  

“Hendaklah kalian memperbanyak dzikir kepada Allah dalam keadaan apapun karena sesungguhnya tidak ada amal yang lebih dicintai Allah dan lebih menyelamatkan seorang hamba dari setiap kejahatan di dunia maupun di akhirat selain dzikir kepada Allah.” (HR Ibnu Sharshari).    

sumber : Dok Istimewa
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement