REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Seorang warga Palestina, Hussein Qawariq (59 tahun) meninggal dunia pada Sabtu (30/7), empat hari setelah ditembak oleh tentara Israel di pos pemeriksaan. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, Qawariq yang berasal dari desa Awarta, ditembak pada Selasa (26/7) oleh pasukan Israel yang berjaga di sebuah pos pemeriksaan di Huwara, dekat kota Nablus, wilayah pendudukan Tepi Barat.
Tentara Israel mengatakan, mereka melihat seorang tersangka mendekati sebuah pos militer. Awalnya militer Israel memberikan tembakan peringatan ke udara, namun Qawariq tidak menanggapi.
“Tersangka terus mendekati tentara yang membalas dengan tembakan ke arahnya. Sehingga terjadi sebuah serangan," kata pernyataan tentara Israel, dilansir Alarabiya, Ahad (31/7/2022).
Wali Kota Huwara, Wajih Odeh mengatakan, Qawariq mengalami gangguan kesehatan mental. Dia biasa mengumpulkan botol dan kaleng dari jalan, kemudian menjualnya untuk mendapatkan uang. Kantor berita Palestina, Wafa mengatakan, keluarga
Qawariq mengkonfirmasi bahwa dia memiliki gangguan kesehatan mental. Qawariq meninggal karena luka-lukanya setelah dirawat di Rabin Medical Center di Israel.
Tentara mengatakan sedang menyelidiki penembakan yang fatal itu. Setidaknya 54 warga Palestina telah tewas sejak akhir Maret, sebagian besar di wilayah pendudukan Tepi Barat. Warga Palestina yang tewas termasuk jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh, yang meninggal dunia saat meliput serangan Israel di Kota Jenin. n. Rizky Jaramaya