REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Upaya pembangunan berbasis wilayah yakni Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) di Kota Sukabumi dinilai berhasil menuntaskan kekumuhan. Hal itu disikapi pemda dengan menjanjikan naiknya anggaran P2RW pada 2023 mendatang.
Hal itu disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam launching P2RW di Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Senin (1/8/2022). ''P2RW merupakan bagian dari upaya percepatan penuntasan kawasan kumuh berbasis wilayah,'' terang Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Dia mengungkapkan wilayah yang kumuh bisa diatasi salah satunya dengan P2RW. Di mana awalnya kawasan kumuh di Kota Sukabumi sekitar 139 hektare dan kini hanya tersisa sekitar delapan hektare. Kawasan kumuh itu akan dituntaskan pada akhir 2022 ini.
Menurut Fahmi, partisipasi warga dalam P2RW termasuk di dalamnya menuntaskan kekumuhan sangat tinggi. Sehingga, pada 2022 ini dinaikkan anggaran dari Rp 20 juta menjadi Rp 25 juta.
''Nantinya akan evaluasi lagi kalau tahun ini hasil evaluasi bagus, maka ingin di 2023 menaikkan anggaran P2RW,'' ungkap Fahmi. Hal tersebut dilakukan agar bisa lebih maksimal para RW melakukan pembangunan berbasis wilayah.
Fahmi berharap, berbagai prestasi yang ditorehkan dapat dipertahankan para RW. Hal itu khususnya dengan melibatkan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) seperti PKK dan unsur pemuda.
Pada momen tersebut, wali kota ikut meresmikan jalan yang dananya berasal dari P2RW dan tambahan dana dari warga. ''Alhamdulillah jalan lingkungan ini sangat bagus dan bermanfaat bagi warga,'' kata dia.
Plt Camat Lembursitu Sandra Utama Teguh mengatakan, di wilayahnya program P2RW sudah ada yang berjalan dan ada yang sudah tuntas dilakukan. ''Ketika dana sudah cair, maka pengerjaanya sudah dilakukan,'' ujar dia.