Senin 01 Aug 2022 22:38 WIB

Reisa: Booster Supaya Antibodi Kita Selalu Tinggi 

Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk melindungi diri dan orang-orang sekitar.

Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro
Foto: BNPB Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk melindungi diri dan orang-orang sekitar dari Covid-19. Untuk itu, ia meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi dosis penguat atau booster untuk mengurangi kematian akibat Covid-19. 

Dengan booster, pemerintah berharap semuanya dapat terus terlindungi. "Supaya antibodi di dalam tubuh kita tinggi terus-terusan dan mampu melindungi kita secara optimal harus di booster, paling tidak mengurangi fatality," ujar Reisa dalam bincang-bincang yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Baca Juga

Ia mengakui, kadar antibodi yang didapat dari vaksinasi Covid-19 hanya dapat melindungi sekitar enam bulan setelah divaksin lengkap. Karena itu, lanjut dia, diperlukan suntikan penguat untuk meningkatkan lagi jumlah atau kadar antibodi yang ada dalam tubuh agar dapat kembali melindungi tubuh secara optimal.

"Jadi perlu diingat, booster ini memang ikhtiar supaya kita tetap sehat terus, terlindungi terus. Upayakan kita harus punya antibodi tetap tinggi kadarnya di dalam tubuh kita," tuturnya.

Ia mengingatkan, pandemi belum usai karena masih muncul omicron subvarian baru. "Yang paling penting kita jangan sampai terinfeksi, jangan sampai kita kena varian-varian Covid-19 yang muncul lagi ke depannya," tuturnya.

Karena itu, ia meminta masyarakat berusaha sebisa mungkin melindungi diri dengan disiplin protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi. "Jadi jangan kira sekali suntik vaksin bisa melindungi kita seumur hidup, sampai sekarang vaksin yang tersedia masih membutuhkan adanya booster-booster selanjutnya," katanya.

Karena itu, Reisa mengatakan, tenaga kesehatan saat ini diberikan kesempatan untuk melakukan booster kedua atau vaksinasi keempat. "Sekarang dengan adanya varian yang muncul maka kita membutuhkan kerja sama seperti dulu," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement