Rabu 03 Aug 2022 18:26 WIB

Gejala Kolesterol Tinggi yang Bisa Muncul Ketika Usia Muda

Ada dua gejala kolesterol tinggi yang bisa terlihat pada wajah.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Tanda kolesterol tinggi yang muncul di usia muda. (ilustrasi)
Foto: Foto : MgRol112
Tanda kolesterol tinggi yang muncul di usia muda. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian kecil orang memiliki kondisi genetik yang membuat mereka rentan untuk mengalami kolesterol tinggi di usia muda. Pada kelompok ini, ada dua gejala kolesterol tinggi yang bisa terlihat pada wajah.

Kolesterol tinggi yang dipicu oleh faktor genetik dikenal sebagai familial hypercholesterolaemia atau hiperkolesterolemia familia. Hiperkolesterolemia familia disebabkan oleh perubahan gen yang diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua.

Baca Juga

"Orang-orang yang mengidap hiperkolesterolemia familia memiliki risiko penyakit jantung dan kematian di usia muda yang lebih tinggi," jelas Mayo Clinic, seperti dilansir Express, Rabu (3/8/2022).

Mayo Clinic mengungkapkan, hiperkolesterolemia familia bisa dikenali lewat dua tanda yang muncul pada wajah. Salah satu di antaranya adalah kemunculan deposit atau tumpukan kolesterol di sekitar mata. Deposit kolesterol ini dikenal juga sebagai xanthelasma.

Kadar kolesterol yang tinggi juga bisa menyebabkan munculnya corneal arcus. Mayo Clinic mengungkapkan bahwa corneal arcus merupakan lingkaran abu-abu atau putih di sekitar iris mata.

"Ini paling banyak terjadi pada lansia, tetapi juga bisa muncul pada orang berusia lebih muda yang memiliki hiperkolesterolemia familia," ungkap Mayo Clinic.

Ada dua gejala lain dari hiperkolesterolemia familia yang bisa ditemukan pada tubuh. Dua gejala tersebut adalah benjolan di sekitar lutut, buku-buku jari, atau siku, serta pembengkakan atau rasa nyeri pada tendon achilles.

Hiperkolesterolemia familia tidak bisa disembuhkan, namun dapat dikontrol lewat pengobatan yang tepat. Pengobatan ini dibutuhkan untuk menurunkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, hingga strok pada pengidap hiperkolesterolemia familia.

British Heart Foundation mengungkapkan, salah satu cara yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi ialah menerapkan pola makan sehat dan seimbang. Selain itu, penting juga untuk menjaga berat badan yang sehat dan rutin berolahraga, minimal 150 menit per pekan.

Pengidap hiperkolesterolemia familia juga perlu mengonsumsi obat statin secara rutin. Obat ini bisa membantu mengontrol kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat. Kolesterol LDL yang tinggi bisa memicu terjadinya penumpukan lemak di dalam dinding arteri, yang kemudian bisa meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular.

"Untuk menurunkan kolesterol Anda, coba untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak, terutama makanan yang mengandung jenis lemak bernama lemak jenuh," kata National Health Service.

Lemak jenuh bisa ditemukan pada beberapa jenis makanan yang sebenarnya umum dikonsumsi dalam keseharian. Sebagian di antaranya adalah mentega, minyak babi atau lard, ghee, daging berlemak, dan keju.

Kebiasaan mengonsumsi lemak jenuh bisa dialihkan ke opsi yang lebih sehat, yaitu lemak tak jenuh. Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak tak jenuh adalah ikan berminyak seperti makarel dan salmon, nasi merah, roti dan pasta gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, sayur, dan buah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement