Sabtu 06 Aug 2022 05:33 WIB

Gara-Gara Raih Emas ASEAN Para Games 2022, Bubur Bang Udin Laku Keras

Penjual bubur bernama Kholidin meraih emas parapanah pada ASEAN Para Games 2022.

Red: Andri Saubani
Bubur ayam milik Atlet parapanah Indonesia, Kholidin yang raih medali emas dalam ASEAN Para Games, di depan Wisma Geha, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Bubur ayam milik Atlet parapanah Indonesia, Kholidin yang raih medali emas dalam ASEAN Para Games, di depan Wisma Geha, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Haura Hafizhah

 

Baca Juga

Tukang bubur bernama Kholidin atau biasa dipanggil dengan bang Udin ramai dibicarakan di media sosial karena prestasinya menjadi atlet parapanah Indonesia. Kholidin berhasil meraih medali emas dalam ASEAN Para Games 2022 yang digelar di Solo, Jawa Tengah.

Republika pun mengunjungi tempat berjualannya Bubur Bang Udin pada Jumat (5/8/2022) pagi. Tempat bubur tersebut berada di depan Wisma Geha, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Gerobaknya berwarna coklat bertuliskan "Bubur Bang Udin" berwarna hijau.

 

Terlihat Bubur Bang Udin sudah ramai dikunjungi pembeli. Mereka bahkan ada yang kembali pulang dengan tangan kosong karena buburnya sudah habis.

"Ini sebelum pukul 10.00 WIB sudah habis gara-gara Kholidin dapat medali emas terus viral di media sosial. Biasanya bubur ini sepi yang beli," kata Kakak Ipar dari Kholidin, Ujang Anwar.

 

Ujang melanjutkan, bahkan banyak pelanggan yang ingin beli bubur tapi kehabisan. Bukan buburnya saja yang habis bahkan pelengkap bubur seperti sate usus dan telur ayam kampung ludes tidak tersisa.

 

"Habis semua. Langsung rebutan yang ke sini. Banyak yang nggak dapat bubur juga. Kaget saya, setelah viral buburnya lakunya cepat," kata dia.

 

Ia menjelaskan buburnya memiliki ciri khas yaitu bungkusnya memakai kertas nasi dan tidak memakai kuah. Satu porsi bubur dikenakan harga sebesar Rp 15 ribu.

 

"Ini saya semua masak sendiri. Ada yang bantu juga dirumah. Sebelum viral, pukul 11.00 WIB belum habis. Kalau belum habis ya dibuang. Besok bikin baru lagi," kata dia.

 

Ujang pun bercerita awalnya bubur ini dirintis oleh Kholidin pada 1994 dan berjualan di pinggir jalan sekitar Sarinah, Jakarta Pusat. Namun, seiring berjalannya waktu tidak boleh berjualan di tempat tersebut dan pindah ke depan Wisma Geha. 

 

Ujang mengaku mulai membantu Kholidin sejak 2000 sampai sekarang. Pada 2017, Kholidin sudah mulai sibuk keluar negeri karena ia menjadi atlet parapanah.

 

"Kholidin memang menyukai panahan karena katanya olahraga tersebut sunah rasul. Kholidin pun sering latihan di Pulomas, Jakarta Timur. Lalu, bertanding sampai ke Thailand dan Malaysia. Makanya, ini saya yang jualan buburnya tapi kalau dia senggang, dia ke sini untuk jualan," kata dia.

 

Ujang pun mengakui kalau Kholidin tidak patah semangat dan selalu berusaha untuk menjadi atlet parapanah. Walaupun tangannya kini hanya satu yang berfungsi. Kholidin memakai giginya untuk menarik busur panah.

 

"Jadi, waktu itu ada kecelakaan dia (Kholidin) jatuh dari pohon kelapa pada 2017 di kampungnya, daerah Pekalongan. Pas siap memetik kelapanya, tiba-tiba tangan kanannya dikerubungin semut, dia kaget dan jatuh," kata dia.

Setelah jatuh dari pohon kelapa dan kemudian menjadi difabel, Kholidin tetap gigih mencapai keinginannya menjadi atlet parapanah. Dan terbukti ia sekarang mendapatkan medali emas di ASEAN Paragames 2022.

"Ya memang Kholidin semangat dan sekarang berprestasi. Setelah viral, berdampak juga nih ke bubur dia. Alhamdulillah. Apalagi besok (hari ini) nih Sabtu, ramai banget ini pasti," kata dia.

Sementara itu, salah satu pembeli bubur bang udin, Alvin (25) mengatakan sudah langganan bubur ini sejak awal karena dekat dari kantornya dan enak.

"Ya enak aja ya. Deket juga dari kantor. Paling suka karena ada telur ayam kampungnya dan sate ususnya," kata dia.

 

Ia juga mengaku bangga dengan Kholidin karena berprestasi walaupun menjadi tukang bubur. "Bangga banget. Bang udin perjuangannya tidak sia-sia dan semangat terus," kata dia.

 

Lalu, Pelanggan bubur bang udin, Syifa (30) mengaku kurang pagi untuk membeli bubur bang udin. Sehingga, sekarang ia tidak dapat buburnya karena sudah habis.

 

"Kurang pagi nih saya. Nggak jadi sarapan kan dengan bubur Bang Udin. Emang enak banget sih," kata dia.

 

Sebelumnya diketahui, atlet parapanah Indonesia, Kholidin, meraih medali emas cabang panahan pada perhelatan ASEAN Para Games (APG) 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah. Kholidin mengatakan, mulai aktif memanah sejak 2016.

Kini, dengan mengandalkan satu lengan, ia sudah terbiasa menarik busur menggunakan gigi dan mulut. Hal tersebut disampaikannya setelah menjalani pertandingan kelas kualifikasi recurve putra 70 meter di Lapangan Kota Barat Solo, Ahad (31/7/2022).

 

"Awal-awal sering berdarah. Bahkan sampai sekarang masih berdarah kalau pas kena bibir," katanya.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement