Ahad 07 Aug 2022 05:02 WIB

PLN Targetkan 15.552 Sambungan Listrik Gratis di Jatim

Untuk tahap awal, akan dilakukan kepada 3.178 keluarga prasejahtera

Red: Gita Amanda
PT PLN (Persero) menargetkan 15.552 sambungan listrik gratis di Jawa Timur tahun 2022. (ilustrasi)
Foto: portal.pln.co.id
PT PLN (Persero) menargetkan 15.552 sambungan listrik gratis di Jawa Timur tahun 2022. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT PLN (Persero) menargetkan 15.552 sambungan listrik gratis di Jawa Timur tahun 2022, melalui Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), dalam menyambut HUT ke-77 Kemerdekaan RI, serta untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah itu.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim), Lasiran di Surabaya, Jumat, mengatakan, program itu rencananya untuk rumah tangga tidak mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di daerah 3T, atau memenuhi kriteria sebagai calon penerima BPBL yang divalidasi oleh kepala desa/lurah atau pejabat yang setara. "Program BPBL bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi serta memenuhi kebutuhan energi listrik yang belum merata khususnya bagi rumah tangga tidak mampu yang belum tersambung dengan listrik PLN," kata Lasiran.

Baca Juga

Program ini, lanjutnya, juga untuk menjalankan program bantuan listrik gratis dari pemerintah, berlandaskan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2022 tentang Bantuan Pasang Baru Listrik Bagi Rumah Tangga Tidak Mampu yang akan menyasar 80.000 rumah tangga belum berlistrik di seluruh Indonesia. "Di Jawa Timur sendiri tercatat sebanyak 15.552 rumah tangga tidak mampu yang akan diberikan bantuan," katanya.

Untuk tahap awal, kata Lasiran, akan dilakukan kepada 3.178 keluarga prasejahtera yang tersebar di Bojonegoro, Jember, Madiun, Malang dan Ponorogo, dan rencananya sebagian akan dioperasikan sebelum 17 Agustus 2022 sebagai hadiah kemerdekaan. "Setelah itu, secara bertahap akan terus kami garap hingga mencapai 15.552 keluarga tidak mampu dengan menggunakan alokasi APBN sekitar Rp18,6 miliar," kata Lasiran.

Skema yang akan dijalankan dalam program ini, pemerintah akan membantu pembiayaan pemasangan instalasi listrik rumah, biaya Sertifikasi Laik Operasi (SLO), hingga Biaya Penyambungan Baru (BP) serta pengisian token listrik perdana. "Kami berharap dengan meratanya listrik bagi seluruh masyarakat tidak mampu khususnya di Jatim akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian, terlebih momentum hari kemerdekaan ibarat kata saat ini mereka telah terbebas dari kegelapan," kata Lasiran.

Program ini tidak terlepas dari kesiapan sistem kelistrikan PLN khususnya di Jawa Timur yang memiliki cadangan daya hingga 3.000 MW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement