Rabu 10 Aug 2022 05:21 WIB

Empat Makanan untuk Metabolisme dan Berat Badan Sehat

Memrioritaskan kesehatan usus adalah langkah menuju berat badan yang sehat

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Christiyaningsih
Yogurt dengan buah. Memrioritaskan kesehatan usus adalah langkah menuju berat badan yang sehat. Ilustrasi.
Foto: pixabay
Yogurt dengan buah. Memrioritaskan kesehatan usus adalah langkah menuju berat badan yang sehat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat berpikir tentang penurunan berat badan, Anda terpaku pada kalori. Padahal, Anda juga harus memikirkan mikrobioma usus dan betapa pentingnya hal itu untuk mengatur metabolisme.

Dilansir mindbodygreen pada Selasa (9/8/2022), memrioritaskan kesehatan usus adalah langkah nomor satu di jalan menuju berat badan yang sehat. Makanan yang Anda makan dapat memengaruhi mikrobioma usus Anda secara besar-besaran. Jika Anda ingin mengoptimalkan metabolisme tubuh, berikut empat makanan untuk metabolisme dan berat badan sehat:

Baca Juga

1. Yogurt

Ketika mikroba usus Anda mencerna serat dari makanan tertentu, mereka menghasilkan bahan kimia yang disebut asam lemak rantai pendek, yang membantu mengatur hormon lapar Anda, ghrelin dan leptin. Banyak orang yang berjuang dengan penurunan berat badan terpaku pada kalori dan mereka lupa bahwa Anda dapat memiliki sesuatu yang sedikit lebih banyak kalori.

Akan tetapi itu akan memberi makan bakteri usus dan membuat Anda kenyang atau lebih lama. Jadi, masuk akal jika yogurt penuh lemak sebenarnya dikaitkan dengan berat badan yang lebih rendah.

2. Biji Gandum

Anda mungkin terkejut melihat biji-bijian dalam daftar makanan ini, tetapi biji-bijian sebenarnya terkait dengan berat badan yang lebih sehat. Sebuah meta analisis 2019 menunjukkan asupan biji-bijian yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kenaikan berat badan yang lebih rendah.

Biji-bijian seperti quinoa juga mengandung protein nabati yang baik untuk mikroba usus. Quinoa mengandung serat yang sangat bagus untuk meningkatkan rasa kenyang dan keseimbangan gula darah.

3. Cuka

Proses fermentasi tidak hanya membantu mendorong pertumbuhan mikroba usus yang baik tetapi sifat asam cuka sari apel khususnya asam asetat bahkan dapat menyebabkan perasaan kenyang. Belum lagi, cuka sangat disukai untuk mengontrol gula darah. Satu studi bahkan menunjukkan asupan cuka setiap hari (sekitar dua hingga enam sendok makan per hari) meningkatkan respons glikemik terhadap makanan kaya karbohidrat.

Studi lain bahkan menemukan konsumsi cuka sari apel (ACV) mengurangi kadar gula darah setelah makan sekitar setengahnya pada peserta yang sehat. Inilah resep tonik cepat yang disetujui ahli untuk diminum sebelum makan berat, jika Anda berharap untuk menyeimbangkan respons glukosa Anda.

4. Biji chia

Biji chia merupakan sumber lain omega 3 nabati dan mereka dikemas dengan protein dan serat. Dua sendok makan biji chia ternyata mengandung sekitar 140 kalori dengan 4 gram protein, 7 gram lemak tak jenuh, dan 11 gram serat.

Biji chia bahkan telah terbukti mengatur tingkat nafsu makan dengan meningkatkan perasaan kenyang. Biji chia yang dipasangkan dengan yogurt sebagai camilan tengah hari bekerja untuk rasa kenyang jangka pendek.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement