Rabu 10 Aug 2022 04:14 WIB

Syarikat Islam Dukung Sejuta Buruh Aksi Cabut UU Cipta Kerja

UU Cipta Kerja dianggap merugikan kaum buruh dan lebih banyak menguntungkan oligarki.

Red: Erik Purnama Putra
 Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Syarikat Islam (Sekjen PP SI), Ferry Juliantono.
Foto: Istimewa
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Syarikat Islam (Sekjen PP SI), Ferry Juliantono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Aksi Sejuta Buruh Cabut UU Omnibus Law Cipta yang dikoordinatori Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), M Jumhur Hidayat (MJH) berencana menggelar aksi akbar di depan gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022). Mereka mendesak pemerintah mencabut Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang dinilai banyak merugikan hak buruh.

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Syarikat Islam (Sekjen PP SI), Ferry Juliantono mengatakan, demo sejuta buruh merupakan bagian dari perjuangan kaum SI. Hal itu termuat dalam Resolusi Majelis Tahkim atau Kongres Nasional Ke-41 SI di Surakarta yang berlangsung pada Desember 2021.

"Syarikat Islam mendukung aksi sejuta buruh agar pemerintah segera mencabut UU Cipta Kerja yang banyak merugikan kaum buruh dan lebih banyak menguntungkan oligarki. Akibatnya tingkat kesejatraan rakyat menurun, kemiskinan bertambah karena semua sumber daya ekonomi di kuasai oligarki," ujar Ferry kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Ferry menjelaskan, SI Islam sejak awal berdiri selalu mendukung perjuangan kaum buruh. Contohnya adalah Suryopranoto, sebagai saudara kandung Ki Hajar Dewantara yang dikenal raja mogok kerja, yang merupakan anggota SI.

"Demonstrasi adalah hak yang biisa digunakan oleh mahasiswa, buruh, pekerja dan saya rasa sudah mulai mewarnai jalan-jalan yang berada negeri ini selama masalah Omnibus Law dan tekanan ekonomi tidak diselesaikan oleh pemerintah," ucap Ferry.

Menurut Ferry, semua kesulitan dan himpitan ekonomi saat ini, bisa menyebabkan ketidakstabilan negara. Hal itu terjadi apabila penguasa tidak dengar suara rakyat, buruh, pekerja, mahasiswa, maupun civil society. "Kami Syarikat Islam mendukung perjuangan kaum buruh agar pemerintah segera mencabut UU Cipta Kerja," ucap Ferry.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَآ اَقُوْلُ لَكُمْ عِنْدِيْ خَزَاۤىِٕنُ اللّٰهِ وَلَآ اَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَآ اَقُوْلُ اِنِّيْ مَلَكٌ وَّلَآ اَقُوْلُ لِلَّذِيْنَ تَزْدَرِيْٓ اَعْيُنُكُمْ لَنْ يُّؤْتِيَهُمُ اللّٰهُ خَيْرًا ۗ اَللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ ۚاِنِّيْٓ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Dan aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, dan aku tidak mengetahui yang gaib, dan tidak (pula) mengatakan bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat, dan aku tidak (juga) mengatakan kepada orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu, “Bahwa Allah tidak akan memberikan kebaikan kepada mereka. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka. Sungguh, jika demikian aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim.”

(QS. Hud ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement