REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Badan Medis Eropa (EMA) mulai menggelar tinjauan bergulir pada vaksin yang mampu beradaptasi dengan varian baru Covid-19. Pada Selasa (9/8/2022) kemarin EMA mengatakan vaksin itu dari perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech.
Vaksin yang disebut bivalen ini mengincar dua galur SARS-CoV 2 yang mengakibatkan Covid-19. Satu dari virus asli yang pertama kali diidentifikasi di China dan satu lagi Omicron BA.4/5 yang kini mendominasi kasus infeksi di Eropa.
Tinjauan bergulir artinya EMA akan memeriksa data yang tersedia. Kemudian prosesnya dilanjutkan sampai mendapatkan data yang cukup untuk melakukan aplikasi pemasaran resmi.
Bulan lalu EMA mengatakan mereka mulai menggelar tinjauan bergulir vaksin versi lain yang mengincar galur asli SARS-CoV-2 dan subvarian Omicron BA.1.
Vaksin virus corona saat ini masih memberikan perlindungan yang baik dapat menekan angka rawat inap dan kematian. Tapi efektivitas vaksin mulai memudar karena virus berevolusi.
Pejabat Uni Eropa berencana menggunakan vaksin bivalen pada musim gugur ini. Pasalnya sebagian besar kasus infeksi di Eropa disebabkan varian BA.5.
EMA berharap vaksin yang mampu beradaptasi dengan varian baru dapat disetujui bulan September. Tapi mereka terbuka untuk menggunakan varian BA.1 yang lebih lama untuk program vaksinasi. Mengingat pengembangan klinis vaksin untuk galur BA.4 dan BA.5 masih lama.