Rabu 10 Aug 2022 17:41 WIB

Abrasi, Situs-Situs di Pulau Onrust, Bidadari dan Untung Jawa Terancam Tenggelam

Generasi muda menjadi tulang punggung kemajuan kawasan dalam memasuki dunia maya

Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Fokus Group Disccussion (FGD) di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Foto: Istimewa
Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Fokus Group Disccussion (FGD) di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Fokus Group Disccussion (FGD) di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat umum, masyarakat pemerhati seni dan budaya, pemuda yang mempunyai kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan anak-anak sekolah dasar dan menengah.

Ketua Tim 1 Pengabdi Pemberdayaan Masyarakat, Dr Puspitasari SSos MSi menyampaikan topik diskusi tentang Sosialisasi dan Edukasi Destinasi Wisata Budaya dalam rangka mendorong Kemitraan Strategis Taman Arkeologi Onrust. Tim melakukan tinjauan lapangan ke Pulau Kelor, Pulau Cipir, Pulau Bidadari, P Onrust, dan Pulau Untung Jawa. 

Pemetaan dilakukan dengan bantuan perangkat drone pada Pulau Kelor, Onrust, dan Pulau Untung Jawa. Salah seorang anggota Tim, Arsenius Wisnu Aji, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi situs-situs yang ada di pulau-pulau ini, karena terancam tenggelam akibat abrasi.

Dalam workshop selama 3 hari ini dilakukan kegiatan pembinaan dan peningkatan kompetensi pemuda dalam meningkatkan ketrampilan dan kreativitas seni, budaya dan ekonomi kreatif di Pulau Untung Jawa. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Tim 2 Pengabdi Pemberdayaan Masyarakat, Dr Lita Sari Barus ST MSi. 

“Pengenalan aplikasi-aplikasi media sosial dalam mempromosikan kegiatan seni dan budaya serta terhubung dengan pasar digital merupakan keniscayaan saat ini,” ujar Dr Lita.

“Dengan demikian objek wisata dan atraksi wisata yang terdapat di P Untung Jawa dapat dikenal oleh masyarakat luas," kata dia menambahkan.

Menurut Dr Lita, generasi muda menjadi tulang punggung kemajuan kawasan dalam memasuki dunia maya ini dengan kelincahannya serta rasa keinginan tahu yang tinggi. Pelatihan dilakukan dengan membimbing mereka dalam pembuatan konten-konten untuk diunggah pada aplikasi-aplikasi media sosial yang tersedia.

Bersamaan dengan kegiatan tersebut diatas, dilakukan pula kegiatan pendampingan kepada masyarakat dalam mengidentifikasi potensi wisata berbasis budaya. Pulau Untung Jawa sudah ditetapkan sebagai desa wisata, namun kondisinya saat ini masih memerlukan banyak dukungan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan wisata.

Kegiatan ini diketuai oleh Joko Adianto ST MArs PhD sebagai Ketua Tim 3 Pengabdi Pemberdayaan Masyarakat. Menurutnya, distribusi spasial fasilitas dan infrastruktur di Pulau Untung Jawa masih belum merata, khususnya dalam mendukung atraksi wisata yang berbasis budaya. 

Pada kesempatan ini, ia menyebarkan kuestioner kepada masyarakat untuk mengetahui persepsi, harapan dan hambatan mereka dalam menjalankan kegiatan seni dan budaya yang menunjang kegiatan wisata di Pulau Untung Jawa. “Kajian ini penting dilakukan mengingat sepinya latihan-latihan kesenian di sanggar-sanggar yang ada dan bahkan ada yang sudah mati suri,” katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement