REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ritel fashion H&M dan ritel furnitur IKEA menjual persediaan terakhir mereka di Rusia. Hal ini menyusul keputusan keduanya untuk keluar dari Rusia setelah negara Eropa timur tersebut mengirim pasukan ke Ukraina.
Seperti dilansir dari laman AP, Kamis (11/8/2022) H&M yang berbasis di Swedia dan IKEA yang berbasis di Belanda telah menghentikan penjualan di Rusia setelah operasi militer dimulai dan sekarang sedang berusaha untuk menurunkan stok pakaian dan perabotan serta menghentikan operasi di sana. Hal ini dikarenakan masa depan tidak dapat diprediksi.
Penjualan IKEA hanya dilakukan secara online. Sementara toko H&M di pusat perbelanjaan Moskow Aviapark masih didatangi para pembeli muda.
Rak-rak dipenuhi dengan stok pakaian di gerai ritel fashion tersebut. Toko-toko terdekat ditutup, termasuk Zara, Oysho, Bershka, Pull&Bear dan Uniqlo. Sementara gerai New Yorker, Finn Flare, Marks & Spencer, dan Mango buka.
“Saya akan mulai melihat merek Rusia, yang hanya memberikan nama depannya,” kata salah satu pembeli H&M.
Kedua perusahaan memberhentikan staf karena mereka menurunkan bisnis di Rusia. H&M mengatakan bahwa enam ribu pekerja akan terpengaruh dan sedang mengerjakan perincian untuk menawarkan dukungan berkelanjutan dalam beberapa bulan mendatang.
IKEA mengatakan banyak pekerja akan kehilangan pekerjaan mereka dan telah menjamin enam bulan gaji bagi mereka, serta manfaat inti. Dikatakan mereka memiliki 15.000 pekerja di Rusia dan Belarusia, tetapi tidak segera mengkonfirmasi berapa banyak yang akan diberhentikan.
“Kami sangat sedih tentang dampak ini pada rekan-rekan kami dan sangat berterima kasih atas semua kerja keras dan dedikasi mereka,” kata CEO Grup H&M Helena Helmersson.
Banyak perusahaan Barat berjanji untuk meninggalkan Rusia setelah mengirim pasukan ke Ukraina, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menghentikan operasi dan sering kali menjual kepemilikan kepada perusahaan-perusahaan Rusia. McDonald's menjual 850 restorannya kepada pemilik waralaba Rusia, yang akan membukanya kembali dengan nama Vkusno-i Tochka.
Raksasa energi Inggris Shell dan BP mengambil biaya miliaran dolar dapat keluar dari investasi dan kepemilikan di Rusia.
Sementara itu, beberapa perusahaan Barat tetap berada di Rusia atau sebagian beroperasi. Ritel perbaikan rumah milik Prancis Leroy Merlin tetap membuka 112 tokonya di Rusia, misalnya, sementara PepsiCo, Nestle, dan Johnson & Johnson tetap memasok kebutuhan pokok seperti obat-obatan dan susu formula sambil menghentikan penjualan yang tidak penting.
H&M mengatakan pihaknya memperkirakan biaya meninggalkan Rusia mencapai sekitar dua miliar kronor Swedia (197 juta dolar AS), yang akan dimasukkan sebagai biaya satu kali dalam pendapatan kuartal ketiga tahun ini.
Baca juga : Rusia akan Pasok Bahan Pangan, Pupuk dan Bahan Bakar ke Mali
IKEA mengatakan pada Juni bahwa mereka akan mulai mencari pemilik baru untuk empat pabriknya di Rusia dan akan menutup kantor pembelian dan logistiknya di Moskow dan Minsk, Belarusia, sekutu utama Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendorong selama bertahun-tahun untuk mengembangkan dan menyebarkan barang dan jasa pengganti Rusia untuk menebus hilangnya impor Barat, yang telah mengambil urgensi baru ketika perusahaan seperti H&M dan IKEA menghentikan operasinya.
Sulit untuk mengetahui kapan toko di Rusia tutup. Di department store GUM yang terkenal dengan deretan toko di Lapangan Merah, sebagian besar etalase toko yang tutup masih memiliki lampu menyala dan petugas atau penjaga di dalamnya.
Baca juga : China Sebut AS Berperan Sebagai Penghasut Atas Krisis Rusia-Ukraina