REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Ummu’l Quro Depok kedatangan tamu dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan didampingi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rangka kunjungan kerja ke Beji, Depok, Selasa (9/8/2022).
Perwakilan Kementerian Pendidikan Korea Selatan Ms Mi-Kyung Cheon beserta rombongan dengan didampingi Kementerian Kebudayaan Pendidikan Riset dan Teknologi yang diwakili Siti Ubaidah MPd serta Kepala Dinas Pendidikan kota Depok H Wijayanto APi MSi disambut langsung oleh Dewan Yayasan Ummu’l Quro Depok KH Ali Fikri Lc MA.
“Berdasarkan surat yang kami terima dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) bahwa Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) melalui Direktorat Guru Pendidikan Dasar dan Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, bersama Kementerian Pendidikan Korea Selatan akan melakukan kunjungan kerja di SMPIT Ummu’l Quro Depok,” kata Ali Fikri dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (9/8).
Ia menambahkan, kunjungan kerja ini terkait kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dengan Kementerian Pendidikan Korea Selatan dalam program Korean e-Learning Improvement Cooperation (KLIC) yang merupakan program kemitraan dan diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Gangwon, Korea Selatan. "Program KLIC ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan di bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) bagi guru dalam skala internasional,” ujarnya.
Dalam sambutannya Ms Mi-Kyung Cheon mengungkapkan, “Di sekolah ini saya melihat wajah yang cerah untuk Indonesia, dan berharap melalui program ini dapat berkontribusi bagi dunia pendidikan Indonesia agar memiliki kekuatan di bidang IT Seperti Korea Selatan.”
Wijayanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ummu’l Quro Depok, dan berharap melalui program ini dapat menyumbang kemajuan pendidikan di kota Depok. “Kami juga berpesan bahwa kualitas guru menjadi tolak ukur kemajuan dunia pendidikan,” kata dia.