Ahad 14 Aug 2022 17:19 WIB

Siapa Hadi Matar Pria Penikam Salman Rushdie dan Apa Kaitannya dengan Iran?

Salman Rushdie menghina secara jelas Islam dan Rasulullah Muhammad SAW

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Nashih Nashrullah
Hadi Matar, 24, tengah, tiba untuk dakwaan di Gedung Pengadilan Chautauqua County di Mayville, NY., Sabtu, 13 Agustus 2022. Matar, yang dituduh melakukan serangan penusukan terhadap penulis Satanic Verses Salman Rushdie, telah masuk pembelaan tidak bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan.
Foto: AP/Gene J. Puskar
Hadi Matar, 24, tengah, tiba untuk dakwaan di Gedung Pengadilan Chautauqua County di Mayville, NY., Sabtu, 13 Agustus 2022. Matar, yang dituduh melakukan serangan penusukan terhadap penulis Satanic Verses Salman Rushdie, telah masuk pembelaan tidak bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Polisi tengah mempelajari lebih banyak informasi mengenai tersangka yang diduga menyerbu ke panggung di New York, Amerika Serikat (AS), dan menikam penulis novel kontroversial Ayat-Ayat Setan (The Satanic Verses) Salman Rushdie (75 tahun) pada Jumat (12/8/2022) waktu setempat. Tersangka yaitu Hadi Matar (24 tahun) lahir di California, Amerika Serikat (AS), tetapi baru-baru ini pindah ke New Jersey menurut sumber penegak hukum yang mengetahui penyelidikan tersebut.  

Alamat terakhirnya yang terdaftar adalah di Fairview, sebuah wilayah Bergen County di seberang Sungai Hudson dari Manhattan. Pejabat FBI terlihat masuk ke rumah Matar Jumat malam. 

Baca Juga

Sumber mengatakan, Matar juga memiliki surat izin mengemudi (SIM) New Jersey palsu. Pria berusia 24 tahun itu ditangkap atas tuduhan kejahatan percobaan pembunuhan terhadap novelis tersebut dan serangan tingkat dua karena melukai moderator acara tersebut. 

Matar ditahan tanpa jaminan di Penjara Chautauqua County dan diperkirakan didakwa Sabtu malam. 

"Ini adalah tahap paling awal dari apa yang akan selalu menjadi proses hukum yang berlarut-larut. Kami akan berusaha setransparan mungkin tanpa mengorbankan kasus ini," kata Jaksa Chautauqua County, Jason Schmidt seperti dikutip dari laman NBC New York, Ahad (14/8/2022).

Polisi negara bagian Mayor Eugene Staniszewski mengatakan, motif penikaman itu belum jelas. 

Seorang penegak hukum yang mengetahui langsung penyelidikan tersebut mengatakan kepada NBC News mengatakan, tinjauan penegakan hukum awal terhadap akun media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati pada Syiah dan Garda Revolusi Iran. 

Pejabat tersebut juga menambahkan, tidak ada hubungan pasti dengan IRGC  tetapi penilaian awal menunjukkan dia bersimpati kepada kelompok pemerintah Iran. Penonton Kathleen Jones mengatakan, penyerang itu berpakaian hitam dengan topeng hitam.

Baca juga: Dulu Pembenci Adzan dan Alquran, Mualaf Andreanes Kini Berbalik Jadi Pembela Keduanya

"Kami pikir mungkin ini adalah bagian dari aksi untuk menunjukkan bahwa masih banyak kontroversi seputar penulis ini. Tapi itu menjadi jelas dalam beberapa detik bahwa itu bukan," ujarnya.

"Penyerang berlari ke panggung dan mulai mendekati Rushdie. Awalnya Anda (berpikir) seperti apa yang terjadi dan kemudian menjadi sangat jelas dalam beberapa detik bahwa dia dipukuli," kata direktur pendidikan jemaat di Sinagoga Park Avenue, Charles Savenor di Manhattan yang juga berada di antara sekitar 2.500 orang yang hadir.

Savenor mengatakan, serangan itu terjadi saat Rushdie dan moderator Henry Reese naik ke atas panggung  dan itu berlangsung sekitar 20 detik, setelah itu penonton digiring keluar dan amfiteater terbuka.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement