REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Polisi tengah mempelajari lebih banyak informasi mengenai tersangka yang diduga menyerbu ke panggung di New York, Amerika Serikat (AS), dan menikam penulis novel kontroversial Ayat-Ayat Setan (The Satanic Verses) Salman Rushdie (75 tahun) pada Jumat (12/8/2022) waktu setempat. Tersangka yaitu Hadi Matar (24 tahun) lahir di California, Amerika Serikat (AS), tetapi baru-baru ini pindah ke New Jersey menurut sumber penegak hukum yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Alamat terakhirnya yang terdaftar adalah di Fairview, sebuah wilayah Bergen County di seberang Sungai Hudson dari Manhattan. Pejabat FBI terlihat masuk ke rumah Matar Jumat malam.
Sumber mengatakan, Matar juga memiliki surat izin mengemudi (SIM) New Jersey palsu. Pria berusia 24 tahun itu ditangkap atas tuduhan kejahatan percobaan pembunuhan terhadap novelis tersebut dan serangan tingkat dua karena melukai moderator acara tersebut. Matar ditahan tanpa jaminan di Penjara Chautauqua County dan diperkirakan akan didakwa Sabtu malam.
"Ini adalah tahap paling awal dari apa yang akan selalu menjadi proses hukum yang berlarut-larut. Kami akan berusaha setransparan mungkin tanpa mengorbankan kasus ini," kata jaksa Chautauqua County, Jason Schmidt seperti dikutip dari laman NBC New York, Ahad (14/8/2022).
Polisi negara bagian Mayor Eugene Staniszewski mengatakan, motif penikaman itu belum jelas.
Seorang penegak hukum yang mengetahui langsung penyelidikan tersebut mengatakan kepada NBC News mengatakan, tinjauan penegakan hukum awal terhadap akun media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati pada Syiah dan Garda Revolusi Iran.
Pejabat tersebut juga menambahkan, tidak ada hubungan pasti dengan IRGC. Tetapi, penilaian awal menunjukkan, dia bersimpati kepada kelompok pemerintah Iran.
Penonton Kathleen Jones mengatakan, penyerang itu berpakaian hitam dengan topeng hitam. "Kami pikir mungkin ini adalah bagian dari aksi untuk menunjukkan bahwa masih banyak kontroversi seputar penulis ini. Tapi itu menjadi jelas dalam beberapa detik bahwa itu bukan," ujarnya.
"Penyerang berlari ke panggung dan mulai mendekati Rushdie. Awalnya Anda (berpikir) seperti apa yang terjadi dan kemudian menjadi sangat jelas dalam beberapa detik bahwa dia dipukuli," kata direktur pendidikan jemaat di Sinagoga Park Avenue, Charles Savenor di Manhattan yang juga berada di antara sekitar 2.500 orang yang hadir.
Savenor mengatakan, serangan itu terjadi saat Rushdie dan moderator Henry Reese naik ke atas panggung dan itu berlangsung sekitar 20 detik, setelah itu penonton digiring keluar dan amfiteater terbuka.
Setelah Rushdie didorong atau jatuh ke lantai, Matar ditangkap oleh polisi negara bagian New York. Jaksa setempat mengatakan, mereka berhubungan dengan rekan-rekan penegak hukum di New Jersey untuk lebih memahami perencanaan dan persiapan sebelum serangan dan untuk menentukan apakah tuntutan lebih lanjut diperlukan.
Polisi negara bagian mengatakan, Rushdie yang berlumuran darah diterbangkan ke rumah sakit setelah diserang dan tampaknya ditikam di leher saat dia akan memberikan kuliah du New York barat.
Agennya Andrew Wylie mengatakan, Rushdie menggunakan, ventilator Jumat malam dan dengan hati yang rusak, saraf yang terputus di lengan dan nata yang kemungkinan akan buta.
Seorang reporter Associated Press menyaksikan seorang pria berhadap-hadapan dengan Rushdie di atas panggung Chautauqua Institution dan meninju atau menikamnya 10 hingga 15 kali saat dia diperkenalkan.
Gubernur Kathy Hochul mengatakan, bahwa dia masih hidup dan mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Dokter yang ikut membantu Rushdie Martin Haskell menggambarkan lukanya serius tetapi dapat dipulihkan.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook