Kamis 18 Aug 2022 22:01 WIB

Kampus di Kota Sukabumi Jadi Target Pengurangan Risiko Bencana

Langkah ini dilakukan guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman manajemen bencana

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Upaya pengurangan risiko bencana di kampus oleh BPBD Kota Sukabumi pada 2022.
Foto: istimewa
Upaya pengurangan risiko bencana di kampus oleh BPBD Kota Sukabumi pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menggencarkan upaya pengurangam risiko bencana ke kalangan kampus. Langkah ini dalam upaya peningkatan kesadaran dan pemahaman manajemen risiko bencana di tengah masyarakat dan termasuk lingkungan kampus.

Salah satunya disampaikan dalam ajang Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Sukabumi, Kamis (18/8/2022). Di mana hal tersebut disampaikan ke sekitar 400 mahasiswa baru dan elemen kampus.

Baca Juga

“ Ada empat cara yang harus dilakukan pada prabencana dalam tindakan penanganan risiko bencana”, kata Zulkarnain Barhami, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, dalam pemaparannya di depan mahasiswa, Kamis. Pertama, pencegahan risiko seperti bentuk penegakkan peraturan ataupun larangan dan penataan ruang berbasis mitigasi.

Kedua kata Zulkarnain, pengurangan risiko misalnya tindakan mitigasi struktural dan kultural simultan, pelatihan serta retrofiting bangunan. Ketiga pengalihan risiko seperti adanya asuransi bencana dan terakhir keempat penerima risiko seperti adanya dana bencana mandiri.

Zulkarnain menuturkan, sosialisasi edukasi pengurangan risiko bencana ini penting. Sebab, Sukabumi dikenal sebagai daerah yang luas dengan kondisi geografis, hidrologis klimatologis, geologis dan demografis yang berpotensi tinggi terhadap bencana geohidrometeorologi.

Misalnya seperti gempa bumi dan longsor, banjir dan cuaca ekstrem. Hal ini ditunjukkan posisi nya pada indek risiko bencana di kelas menengah dan tinggi, sebagaimana yang dirilis BNPB dalam IRBI 2021 di angka 102,67 untuk Kota Sukabumi dan 192,45 untuk Kabupaten Sukabumi.

Dalam PKKMB terang Zulkarnain, mahasiswa dikenalkan tanda bahaya peringatan dini bencana dan risiko yang ditimbulkan serta bagaimana mitigasinya dan tindakan respon cepat saat golden times. Fasilitator memberikannya dengan pola permainan waspada bencana dan puzzle.

Diterangkan pula kata Zulkarnain, pada saat kejadian banjir dan longsor menyelamatkan diri naik ke tempat yang tinggi dan menjauh dari lokasi. Selanjutnya saat puting beliung menerjang harus berlindung di tempat kuat seperti di dalam rumah.

'' Bila gempa bumi terjadi semua berlindung di triase dengan mencari tempat lapang agar terhindar dari reruntuhan,'' kata Zulkarnain. Games ini pun dilakoni bersama berperan dinamika kelompok ditaburi yel-yel ketangguhan dan kekompakan sembari mainkan aneka puzzle yang menumbuhkan keceriaan yang disiapkan fasilitator

Stikes Sukabumi ungkap Zulkarnain, merupakan salah satu kampus di Kota Sukabumi yang peduli terhadap literasi bencana. Seperti diketahui Stikes sejak 2019 telah membangun kerja sama pengabdian dalam bidang bencana dengan BPBD dan sejak April 2022 menjadi unsur pengarah Forum Pengurangan Risiko Bencana sesuai SK Walikota Sukabumi Nomor 188.45/127-BPBD/2022.

Sehingga selayaknya mengamalkan Tri Darma Pendidikan. Di antaranya mengabdi untuk penanggulangan bencana. “ Forum PRB merupakan mitra dalan pengurangan risiko bencana sehingga Stikes komit dalam penanggulangan bencana kapanpun,” kata Zulkarnain.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement