Selasa 02 Sep 2025 13:20 WIB

Mahasiswa Unisba Kecam Penembakan Gas Air Mata ke Kampus: Seharusnya Steril

Kampus secara hukum seharusnya steril dari intervensi aparat bersenjata

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Presiden Mahasiswa Unisba Kamal Rahmatullah memberikan keterangan terkait peristiwa tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian ke area kampus, Selasa (2/9/2025).
Foto: Muhammad Fauzi Ridwan/Republika
Presiden Mahasiswa Unisba Kamal Rahmatullah memberikan keterangan terkait peristiwa tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian ke area kampus, Selasa (2/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--BEM Universitas Islam Bandung (Unisba) mengecam aksi penembakan gas air mata yang dilakukan kepolisian ke dalam area kampus. Mereka menilai kampus seharusnya steril dari intervensi aparat kepolisian dan lainnya.

Presiden Mahasiswa BEM Unisba Kamal Rahmatullah mengecam tindakan aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata ke dalam kampus. Akibat kejadian tersebut, ia mengatakan sejumlah mahasiswa dan petugas keamanan kampus mengalami sesak nafas dan perih mata.

Baca Juga

"Insiden ini terjadi bahkan hingga memasuki area kampus, sebuah wilayah yang secara hukum seharusnya steril dari intervensi aparat bersenjata," ujar Kamal, Selasa (2/9/2025).

Ia menuturkan terdapat beberapa orang mahasiswa yang menjadi korban mulai dari tertembak d bagian dada hingga mengalami sesak nafas. Serta mahasiswa lainnya mengalami luka-luka lainnya.

Kamal mengatakan tindakan tersebut melanggar otonomi kampus, pasal 13 ayat 2, nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan perguruan tinggi.  Perguruan tinggi memiliki otonomi yang dalam penyelenggaran pendidikan, termasuk menjaga kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik. "Masuknya aparat tanpa izin ke dalam kampus adalah bentuk perampasan hak otonom kampus," kata dia.

Pihaknya menuntut pertanggungjawaban kepada Kapolda Jabar, Pangdam III Siliwangi terkait itu dan mendesak Komnas HAM, Ombudsman dan LPSK untuk tindakan tersebut.

Ia menyebutkan bahwa gas air mata ditembakkan polisi kurang lebih dua meter dari luar gerbang. Terkait adanya pelemparan bom molotov kepada polisi, ia mengaku hal itu ada akan tetapi bukan dari mahasiswa Unisba. "Kalau misalnya sepenglihatan memang ada, cuman itu di luar dari Kampus Unisba," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement