Sabtu 20 Aug 2022 08:03 WIB

Pelajaran dari Tobatnya Nabi Adam

Setelah sadar berbuat salah, mengakui kesalahan, dan memohon ampun.

Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah 300 tahun terpisah
Foto: dok. Kemenag.go.id
Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah 300 tahun terpisah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (al-A’raf [7]: 23)

Ibnu Jarir dalam tafsirnya menerangkan bahwa ungkapan di atas merupakan jawaban Adam dan Hawa ketika dipanggil Allah selepas memakan buah dari pohon yang dilarang untuk didekati. Adam dan Hawa mengaku telah berbuat dosa. Lalu, mereka meminta ampunan dan rahmat kepada Allah. Ini benar-benar berbeda dengan sikap dan jawaban iblis terlaknat. (Tafsir Ath-Thabari)

Baca Juga

Dengan kalimat itu maka Allah menerima tobat Adam dan Hawa (al-Baqarah [2]: 37). Adam pun menjadi terhormat. Ia diangkat oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi, diberi petunjuk, dan di akhirat masuk surga. (Thaha [20]: 122).

Banyak pelajaran yang bisa kita petik.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement