REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Pemerintah India pada Selasa (23/8/2022) memutuskan untuk memecat tiga perwira Angkatan Udara karena tidak sengaja menembakkan rudal ke Pakistan Maret lalu. Pakar militer mengingatkan risiko kecelakaan atau salah perhitungan oleh kedua negara dalam peluncuran rudalnya.
"Penyelidikan pengadilan, yang dibentuk untuk menetapkan fakta-fakta kasus, termasuk menetapkan tanggung jawab atas insiden tersebut, menemukan bahwa penyimpangan dari Prosedur Operasi Standar oleh tiga petugas menyebabkan penembakan rudal secara tidak sengaja,” kata angkatan udara India dikutip laman Aljazirah, Rabu (24/8/2022).
Rudal jelajah berkemampuan nuklir yang dikembangkan bersama oleh Rusia dan India dinamakan Rudal BrahMos. Rudal tersebut dikatakan tidak sengaja ditembak pada 9 Maret yang memicu kemarahan Pakistan.
Insiden yang terjadi pertama kali itu menimbulkan pertanyaan tentang mekanisme keamanan untuk mencegah peluncuran yang tidak disengaja. Insiden ini juga langsung menimbulkan kekhawatiran karena kedua negara memiliki senjata nuklir.
Para pejabat Pakistan mengatakan rudal itu tidak bersenjata dan jatuh di dekat kota timur negara itu, Mian Channu, sekitar 500 kilometer dari ibu kota, Islamabad. Menurut Asosiasi Kontrol Senjata yang berbasis di AS, jangkauan rudal antara 300 km dan 500 km yang membuatnya mampu menghantam Islamabad dari landasan peluncuran India utara.
Setelah insiden itu, kantor luar negeri Pakistan memanggil kuasa usaha India di Islamabad untuk mengajukan protes terhadap pelanggaran tak beralasan terhadap wilayah udaranya. Pakistan mengatakan insiden itu bisa membahayakan penerbangan penumpang dan nyawa warga sipil.
Pakistan memperingatkan India untuk memperhatikan konsekuensi yang tidak menyenangkan dari kelalaian semacam itu dan mengambil langkah-langkah efektif untuk menghindari terulangnya pelanggaran semacam itu di masa depan.