Kamis 25 Aug 2022 07:45 WIB

China Peringatkan Kanada tak Campuri Isu Taiwan

Parlemen Kanada berencana mengunjungi Taiwan pada Oktober mendatang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, fregat angkatan laut Taiwan Lan Yang terlihat dari geladak kapal militer China selama latihan militer pada hari Jumat, 5 Agustus 2022. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini. kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Foto: AP/Lin Jian/Xinhua
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, fregat angkatan laut Taiwan Lan Yang terlihat dari geladak kapal militer China selama latihan militer pada hari Jumat, 5 Agustus 2022. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini. kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – China memperingatkan Kanada untuk tidak ikut campur dalam isu Taiwan. Peringatan itu muncul setelah sebuah delegasi dari parlemen Kanada berencana mengunjungi Taipei pada Oktober mendatang.

"Kami mendesak pihak Kanada untuk mematuhi prinsip satu-China serta menghormati kedaulatan dan integritas teritorial China," kata Kedutaan Besar (Kedubes) China untuk Kanada dalam sebuah pernyataan yang dikirim Selasa (23/8/2022) malam, dikutip Reuters pada Rabu (24/8/2022).

Baca Juga

Kedubes China untuk Kanada pun menekankan bahwa Beijing akan mengambil langkah-langkah tegas terhadap negara-negara yang berusaha mengusik integritas wilayahnya. “China akan mengambil tindakan tegas dan kuat terhadap negara mana pun yang mencoba mengganggu atau melanggar kedaulatan serta integritas teritorial China,” katanya.

Sebuah delegasi parlemen Kanada bernama “kelompok persahabatan” berencana mengunjungi Taiwan pada Oktober mendatang. Hal itu diungkap anggota parlemen dari Partai Liberal, Judy Sgro, pekan lalu. Menurut Sgro, kunjungan itu akan fokus pada kerja sama perdagangan.

Sgro mengklaim, delegasi tersebut tak memiliki niatan untuk mengganggu dan menimbulkan masalah, baik bagi Taiwan maupun China. Pemerintah Kanada mengungkapkan bahwa delegasi “kelompok persahabatan” itu independen. Kelompok tersebut tak memperoleh dukungan administratif atau keuangan dari parlemen Kanada.

Kanada, seperti negara Barat lainnya, mengikuti kebijakan satu-China. Artinya mereka mengakui dan menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Beijing, bukan Taiwan. Namun seperti halnya Amerika Serikat (AS), Kanada pun secara tidak resmi “mendukung” Taipei dalam menghadapi ancaman China.

Pada 2-3 Agustus lalu, Ketua House of Representatives AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Saat bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Pelosi menegaskan dukungan Washington terhadap Taipei. Lawatan Pelosi memicu kemarahan China.

Menanggapi kunjungan Pelosi, China menggelar latihan militer besar-besaran di Selat Taiwan pada 4-7 Agustus lalu. Dalam latihan itu, China mengerahkan seluruh armadanya, yakni udara, darat, dan laut. Beijing bahkan menguji peluncuran rudal balistik. Latihan tersebut tak pelak memanaskan tensi di Selat Taiwan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement