Kamis 25 Aug 2022 09:15 WIB

Kolombia tidak Ekstradisi Penjahat yang Ingin Bernegosiasi

Presiden Kolombia terpilih akan berjanji membawa perdamaian di negara itu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Presiden Kolombia Gustavo Petro menghadiri upacara pelantikan Menteri Pertahanan Ivan Velasquez, di Bogota, Kolombia, Sabtu, 20 Agustus 2022. Petro mengatakan penyelundup narkoba yang mematuhi syarat menyerah pemerintah dan berhenti berdagang tidak akan diekstradisi untuk didakwa di luar negeri.
Foto: AP/Fernando Vergara
Presiden Kolombia Gustavo Petro menghadiri upacara pelantikan Menteri Pertahanan Ivan Velasquez, di Bogota, Kolombia, Sabtu, 20 Agustus 2022. Petro mengatakan penyelundup narkoba yang mematuhi syarat menyerah pemerintah dan berhenti berdagang tidak akan diekstradisi untuk didakwa di luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan penyelundup narkoba yang mematuhi syarat menyerah pemerintah dan berhenti berdagang tidak akan diekstradisi untuk didakwa di luar negeri. Petro yang dilantik bulan ini berjanji membawa "perdamaian total" pada Kolombia.

Ia mengatakan, pemerintahnya dihubungi berbagai kelompok bersenjata. Mereka ingin menegosiasikan jalan keluar dari konflik di negara itu. Petro sudah lama mempertanyakan efektivitas ekstradisi, sarana legal yang menurut Amerika Serikat (AS) dapat mencegah kejahatan.

Baca Juga

Pemerintah Petro menawarkan keuntungan hukum seperti pengurangan masa hukuman bagi anggota kelompok penjahat yang memberikan informasi tentang penyelundupan narkoba dan menurunkan senjata.

"Penyelundup narkoba yang tidak ingin bernegosiasi dengan negara akan diekstradisi, penyelundup narkoba yang bernegosiasi dengan negara dan kembali melakukan pelanggaran akan diekstradisi tanpa bentuk negosiasi apa pun ke Amerika Serikat," kata Petro pada wartawan usai bertemu dengan Presiden Spanyol Pedro Sanchez, Rabu (24/8/2022).