Kamis 25 Aug 2022 10:14 WIB

IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Berpotensi Bullish Ini

Analis proyeksi IHSG menguat ditopang saham-saham energi seperti BUMI dan PGAS

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta.  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Kamis (25/8). Meski sempat dibuka terkoreksi, IHSG mampu berbalik ke zona hijau dan menyentuh level 7.210,16.Sejumlah saham sektor energi pun melambung di awal perdagangan hari ini. BUMI menguat 8,72 persen, PGAS naik 2,24 persen serta MEDC naik 1,3 persen.
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Kamis (25/8). Meski sempat dibuka terkoreksi, IHSG mampu berbalik ke zona hijau dan menyentuh level 7.210,16.Sejumlah saham sektor energi pun melambung di awal perdagangan hari ini. BUMI menguat 8,72 persen, PGAS naik 2,24 persen serta MEDC naik 1,3 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Kamis (25/8). Meski sempat dibuka terkoreksi, IHSG mampu berbalik ke zona hijau dan menyentuh level 7.210,16.

Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan indeks saham di Asia pagi ini dibuka menguat mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street. Penguatan terjadi saat imbal hasil surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun naik 6 bps menjadi 3,11 persen.

"Investors menantikan kejelasan dari bank sentral AS, Federal Reserve, mengenai rencana kebijakan moneter di tengah banyaknya data ekonomi AS yang keluar mengecewakan belakangan ini," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (25/8).

Fokus perhatian investor akan tertuju pada acara simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming akhir pekan ini. Pejabat Federal Reserve diyakini akan mempertegas komitmen mereka dalam memerangi inflasi.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah bergerak naik didorong oleh kekhawatiran AS tidak akan memberi konsensi tambahan pada Iran dalam responnya terhadap draft kesepakatan yang akan merestorasi kesepakatan nuklir dengan Iran.

Iran mengatakan pihaknya telah menerima jawaban AS terhadap draft terkini yang diajukan oleh Uni Eropa berkaitan dengan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar.

Sejumlah saham sektor energi pun melambung di awal perdagangan hari ini. BUMI menguat 8,72 persen, PGAS naik 2,24 persen serta MEDC naik 1,3 persen. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement