Rabu 31 Aug 2022 14:06 WIB

Hasto Sebut Ada Faktor X yang Membuat PDIP Ingin Berkoalisi dengan Parpol Lain

Hasto menyebut, Pilpres 2024 masih sangat lama dan masih dinamis.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
(Kiri ke kanan) Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (31/8).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
(Kiri ke kanan) Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, ada faktor X yang membuat PDIP ingin berkoalisi dengan partai politik. Namun, Hasto tak menjelaskan lebih rinci maksud faktor X yang membuat partai berlambang kepala banteng itu akan berkoalisi.

"Arahnya itu kan nanti tergantung dari faktor X tadi, yang nanti akan mendorong konsolidasi," ujar ujar Hasto di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga

Hasto mengatakan, bahwa politik jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masihlah sangat dinamis. Mengingat pelaksanaan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024, masihlah sangat lama.

Selain faktor X tadi, PDIP juga memperhatikan sejumlah aspek dalam berkoalisi dengan partai politik untuk Pilpres 2024. Salah satunya dengan mempertimbangkan aspek ideologi dan historis partai tersebut.

"Saya tegaskan bahwa matematika yang kompleks itu nanti bisa menjadi lebih sederhana, karena aspek historis, aspek ideologi, aspek skenario masa depan bagi bangsa, dan juga wisdom dari para pimpinan partai politik di dalam mengkonsolidasikan dirinya," 

Adapun saat ini, ia meminta partai politik yang ada di Indonesia untuk fokus membantu Presiden Joko Widodo mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi yang terjadi. Pasalnya ia yakin, kepuasan terhadap pemerintahan akan berimplikasi positif kepada partai politik.

"Kalau kepuasan Pak Jokowi naik setinggi-tingginya, di situ ada Gerindra, ada PAN, ada Golkar, ada PDI, ada Nasdem, semua kan dapat manfaatnya dalam konteks politik itu berdedikasi bagi bangsa dan negara," ujar Hasto.

"Sehingga saat ini kita semua sepakat untuk mendorong kepuasan setinggi-tingginya melalui prestasi pemerintahan yang mencerminkan kerja sama besar ini, dan membawa stabilitas politik dan ekonomi ketika Pemilu itu dilaksanakan," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengatakan bahwa komunikasi terkait Pilpres 2024 masihlah sangat dinamis. Apalagi pelaksanaannya disebut masih sangat lama, dengan diawali pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Oktober 2023.

"Masih panjang untuk menentukan siapa, bagaimana, dan apa yang kita tuju pasca 2024, Pilpres dan Pileg akan datang," ujar Puan usai pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Senin (22/8/2022).

PDIP, jelas Puan, tak menutup pintu komunikasi dengan partai politik manapun. Menurutnya,  kedewasaan berpolitik menjadi modal bagi partai politik mengetahui mana waktu untuk bertanding dan bersanding.

"Tidak adanya komunikasi membuat ruang itu tertutup dan menjadi miss komunikasi. Apapun yang akan jadi keputusan dalam dinamika politik akan datang, kita harus bersepakat kapan kita harus bertanding, kapan kita harus bersanding untuk Indonesia," ujar Puan.

 

photo
Serangan Elite PDIP kepada Ganjar Pranowo - (infografis republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement