Kamis 01 Sep 2022 20:01 WIB

Iran: Palestina Masih Isu Utama Dunia Muslim

Iran menggambarkan Israel sebagai akar penyebab ketidakstabilan kawasan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Seorang wanita mengambil bagian dalam protes terhadap Israel dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, di Karachi, Pakistan, 16 Mei 2021. Iran: Palestina Masih Isu Utama Dunia Muslim
Foto: EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Seorang wanita mengambil bagian dalam protes terhadap Israel dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, di Karachi, Pakistan, 16 Mei 2021. Iran: Palestina Masih Isu Utama Dunia Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik Ali Bagheri Kani mengatakan masalah Palestina masih menjadi isu utama dalam dunia Muslim. Pernyataan itu dia sampaikan dalam pertemuan dengan kepala dan anggota kelompok Persahabatan Parlemen Nigeria-Iran di Teheran, Rabu (31/8/2022).

“Isu Palestina dianggap sebagai tolok ukur stabilitas dan orientasi keadilan tatanan dunia. Sampai hak-hak rakyat Palestina terpenuhi sepenuhnya, pencapaian keamanan dan terwujudnya keadilan tidak lebih dari sebuah khayalan,” kata Bagheri Kani.

Baca Juga

Dalam pertemuannya, dia juga mengundang delegasi Nigeria untuk mengunjungi berbagai pencapaian industri, medis, ilmiah, teknologi, dan pertahanan Iran. Sementara itu, Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Nigeria-Iran menyerukan untuk mengembangkan kerja sama bilateral dan multilateral di berbagai bidang politik dan ekonomi dalam kerangka kepentingan bersama kedua negara Nigeria dan Iran.

Bagheri Kani juga merujuk pada kunjungan Menteri Perminyakan Nigeria ke Teheran pekan lalu dan penandatanganan dokumen kerja sama kedua negara. Dia menyebutnya sebagai tanda kemauan kedua negara dan adanya lapangan yang cocok untuk kerja sama di berbagai sektor.

Dalam perkembangan yang relevan awal bulan ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana'ani menggambarkan perlawanan sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan Palestina. Dia mengatakan semua masjid di seluruh dunia akan tetap menjadi pusat perlawanan anti-Zionis sampai pembebasan total Palestina.

“Zionis membakar Masjid Al-Aqsa, kiblat Muslim pertama 53 tahun yang lalu dan itu bukan kejahatan pertama atau terakhir mereka. Perlawanan adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Palestina. Masjid Al-Aqsa dan semua masjid di dunia akan tetap menjadi pusat perlawanan anti-Zionis sampai kemerdekaan penuh Palestina,” kata Kana\'ani di Twitter untuk menandai Hari Masjid Sedunia pada 21 Agustus.

Dikutip Fars News, Kamis (1/9/2022), Iran menggambarkan Israel sebagai akar penyebab ketidakstabilan kawasan, tetapi juga menekankan kebiadaban Israel yang didukung Amerika Serikat (AS) tidak akan mengubah nasib rezim Tel Aviv yang tak terhindarkan. Iran percaya rezim Israel berada di jalur cepat menuju penurunan karena perlawanan rakyat Palestina di daerah kantong yang terkepung. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement