Senin 05 Sep 2022 10:06 WIB

Menkominfo Harapkan Peningkatan Kerja Sama Sektor Digital Indonesia dan Filipina

Menkominfo yakin HTS milik Indonesia berpotensi digunakan di Filipina

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Komunikasi dan Informatika Ekonomi Johnny G. Plate bersiap memimpin pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi Digital (DEMM) Presidensi G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9/2022). Johnny G. Plate mengharapkan peningkatan kerja sama sektor digital antara Indonesia dan Filipina. Johnny mengatakan, kerja sama ini penting bagi kedua negara sebagai bagian dari asosiasi kawasan ASEAN.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menteri Komunikasi dan Informatika Ekonomi Johnny G. Plate bersiap memimpin pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi Digital (DEMM) Presidensi G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9/2022). Johnny G. Plate mengharapkan peningkatan kerja sama sektor digital antara Indonesia dan Filipina. Johnny mengatakan, kerja sama ini penting bagi kedua negara sebagai bagian dari asosiasi kawasan ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengharapkan peningkatan kerja sama sektor digital antara Indonesia dan Filipina. Johnny mengatakan, kerja sama ini penting bagi kedua negara sebagai bagian dari asosiasi kawasan ASEAN.

Ini disampaikan Johnny usai menyambut kedatangan Presiden Filipina H.E. Ferdinand Romualdez Marcos JR. Presiden Filipina dan rombongan tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (04/09/2022).

"Kita tahun depan akan meluncurkan dua High Throughput Satellite (HTS), dengan kapasitas 300 Giga byte per second yang sebagiannya punya potensi untuk digunakan oleh Filipina," kata Johnny dikutip pada Senin (5/9).

Johnny menyatakan potensi pemanfaatan HTS untuk kawasan Filipina khususnya pada Hot Backup Satellite. Menurutnya, kerja sama tersebut sedang disusun antara perusahaan kedua negara.

"Selanjutnya, kita tentu berharap ada banyak kerja sama bilateral yang bisa kita lakukan, mengingat kondisi geografis Filipina dan Indonesia di sektor ICT hampir mirip. Indonesia negara kepulauan, Filipina pula negara kepulauan, hampir sama," ujarnya.

Sebagai negara kepulauan, Johnny menilai kerja sama Indonesia dan Filipina di sektor digital akan dapat menjangkau masyarakat terpencil kedua negara.

"Jadi pengalaman-pengalaman ini bisa kita saling sharing untuk bagaimana menjangkau wilayah-wilayah yang terdepan, terluar, tertinggal baik Indonesia maupun Filipina," katanya.

Dia melanjutkan, kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos JR. menempatkan Indonesia di posisi strategis bagi negara tetangga kepulauan itu.

"Mengingat bahwa ini adalah kunjungan pertama Presiden Marcos ke negara-negara sahabatnya, termasuk untuk ASEAN," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement