Senin 05 Sep 2022 16:33 WIB

In Picture: Ekspor Tenun Khas Masalili

Ratusan motif tenun khas Masalili telah dijual hingga ke luar negeri. .

Red: Mohamad Amin Madani

Perajin Wa Ode Obi membuat tenun khas Masilili dengan alat tradisional di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (5/9/2022). Wa Ode Obi telah menciptakan ratusan motif tenun khas Masalili dan telah menjual hingga ke luar negeri seperti Inggris, India dan Arab Saudi dengan harga bervariasi dari Rp2 juta per lembar sampai Rp2,5 juta per lembar tergantung tebal dan corak motifnya. (FOTO : ANTARA/jojon)

Perajin Wa Ode Obi merangkai motif tenun khas Masilili dengan alat tradisional di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (5/9/2022). Wa Ode Obi telah menciptakan ratusan motif tenun khas Masalili dan telah menjual hingga ke luar negeri seperti Inggris, India dan Arab Saudi dengan harga bervariasi dari Rp2 juta per lembar sampai Rp2,5 juta per lembar tergantung tebal dan corak motifnya. (FOTO : ANTARA/jojon)

Perajin Wa Ode Obi merangkai motif tenun khas Masilili dengan alat tradisional di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (5/9/2022). Wa Ode Obi telah menciptakan ratusan motif tenun khas Masalili dan telah menjual hingga ke luar negeri seperti Inggris, India dan Arab Saudi dengan harga bervariasi dari Rp2 juta per lembar sampai Rp2,5 juta per lembar tergantung tebal dan corak motifnya. (FOTO : ANTARA/jojon)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,MUNA -- Perajin Wa Ode Obi membuat tenun khas Masilili dengan alat tradisional di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (5/9/2022).

Wa Ode Obi telah menciptakan ratusan motif tenun khas Masalili dan telah menjual hingga ke luar negeri seperti Inggris, India dan Arab Saudi dengan harga bervariasi dari Rp2 juta per lembar sampai Rp2,5 juta per lembar tergantung tebal dan corak motifnya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement